AI dalam Industri Makanan: Manfaat, Tantangan, dan Penerapannya

Pernahkah anda bertanya-tanya bagaimana proses makanan bisa sampai ke tangan anda dengan cepat dan mudah di era transformasi digital saat ini? Tidak mau ketinggalan, saat ini industri makanan telah merambah menggunakan artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan efisiensi bisnis, rantai pasok dan proses bisnis perusahaan.

Industri makanan menjadi salah satu industri terbesar di dunia dari dulu hingga saat ini. Oleh karena itu pemanfaatan AI memiliki potensi besar untuk mengubah industri ini untuk mencapai perubahan dan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Artikel ini akan membahas mengenai manfaat, tantangan, dan penerapan AI dalam industri makanan, yuk pahami lebih lanjut!

Perlunya AI Dalam Industri Makanan

Dari otomatisasi hingga memberikan wawasan berbasis data, manfaat yang ditawarkan oleh teknologi AI untuk masa depan memberikan peran penting dalam industri makanan saat ini. Hal ini kini semakin terlihat seiring dengan pergeseran lanskap ritel dan pertumbuhan perusahaan makanan yang secara perlahan beralih ke ranah penjualan online dan penggunaan teknologi robotik.

Jika Anda bertanya kepada perusahaan yang bergerak dalam industri makanan terkenal, Anda akan mengetahui kekuatan AI yang sebenarnya. Faktanya menurut mereka, AI membantu menciptakan konten dan informasi yang sangat disesuaikan dan menyasar konsumen. Teknologi ini memecahkan masalah rumit dalam pengolahan makanan dan meningkatkan strategi bisnis untuk memprediksi pangsa pasar produk, mengurangi limbah, dan meningkatkan pendapatan dengan mengelola biaya pengeluaran.

Komponen AI Yang Berperan Penting Dalam Industri Makanan

AI adalah teknologi yang memiliki potensi besar untuk mengubah industri makanan menjadi lebih baik kedepannya. Untuk dapat memanfaatkan potensi tersebut, perusahaan dalam industri makanan perlu memahami komponen-komponen AI yang berperan penting dalam industri ini, yakni sebagai berikut:

Algoritma Machine Learning Yang Cocok

Machine Learning pada dasarnya mengajarkan mesin cara belajar secara otomatis dari data pelatihan yang diberikan dan meningkatkan kinerjanya dari pengalaman yang telah dipelajari sebelumnya.

Mesin kemudian akan belajar untuk memprediksi sesuatu tanpa perlu diprogram secara eksplisit atau terus menerus. ML bisa Anda katakan sebagai studi ilmiah tentang algoritma dan model statistik, yang memungkinkan komputer dalam melakukan tugas tertentu tanpa diprogram untuk mendapatkan solusi dari masalah yang ada dengan sendirinya. Sama seperti seorang anak kecil yang mempelajari sesuatu dengan menunjukkan beberapa gambar suatu objek, ML belajar dengan cara yang sama yakni dengan menggunakan pola dalam mengidentifikasi suatu objek tertentu. Lalu seberapa penting ML dalam industri makanan? Setidaknya terdapat 3 alasan mengapa ML penting dimanfaatkan dalam industri makanan:

  • Machine Learning dapat membantu perusahaan makanan memperkirakan permintaan produk mereka. Hasilnya, perusahaan dapat mengelola berbagai tugas, seperti mengoptimalkan strategi penetapan harga, transportasi, dan inventaris.
  • Machine Learning dapat secara efisien mengotomatiskan proses yang rumit dan memakan waktu, seperti penyortiran dan pengemasan makanan. Hal ini akan menghemat beban biaya penggunaan SDM bagi perusahaan dan mempercepat produksi.
  • Penggunaan data dalam pembuatan algoritma ML dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi kotoran dan partikel makanan untuk menjaga kebersihan makanan.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan algoritma machine learning dalam industri makanan:

  • Algoritma klasifikasi untuk mendeteksi bakteri E. coli pada daging sapi.
  • Algoritma regresi untuk memprediksi permintaan pasar untuk produk makanan tertentu.
  • Algoritma clustering untuk mengelompokkan pelanggan berdasarkan preferensi mereka.

Computer Vision Untuk Industri Makanan

Computer vision adalah salah satu komponen AI yang memiliki peran penting dalam industri makanan. Teknologi ini memungkinkan komputer untuk memahami dan mengelola informasi visual, seperti gambar dan video.

Computer vision dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dalam industri makanan, seperti:

  • Mendeteksi kontaminasi makanan, seperti bakteri, virus, dan benda asing. Hal ini dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan melindungi kesehatan konsumen.
  • Memeriksa kualitas makanan, seperti ukuran, bentuk, dan warna. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa produk makanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
  • Mengotomatisasi berbagai tugas dalam proses produksi makanan, seperti pengemasan, penyortiran, dan pengiriman. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan computer vision dalam industri makanan:

  • Perusahaan makanan menggunakan computer vision untuk mendeteksi bakteri E. coli pada daging sapi.
  • Perusahaan makanan menggunakan computer vision untuk memeriksa ukuran dan bentuk keripik kentang.
  • Perusahaan makanan menggunakan computer vision untuk mengotomatisasi proses pengemasan produk makanan.

Robotics Untuk Industri Makanan

Teknologi Robotics berfokus pada pengembangan robot dan otomatisasi, sedangkan robot adalah mesin yang diprogram untuk menyelesaikan tugas tertentu. Dalam istilah yang lebih luas, robotics didefinisikan sebagai disiplin teknik yang melibatkan perancangan, pembuatan, dan penggunaan robot dan sistem komputer. Teknologi ini memungkinkan robot untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, seperti pengemasan, penyortiran, dan pengiriman.

Robotics dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dalam industri makanan, seperti:

  • Otomatisasi berbagai tugas dalam proses produksi makanan, seperti pengemasan, penyortiran, dan pengiriman. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
  • Meningkatkan keamanan makanan dengan mengurangi risiko kontaminasi.
  • Meningkatkan kualitas makanan dengan memastikan bahwa produk makanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan robotics dalam industri makanan:

  • Proses pengemasan produk makanan secara otomatis.
  • Proses pemisahan buah-buahan dan sayuran yang cacat.
  • Proses pengantaran makanan ke rumah konsumen.

Manfaat AI Dalam Industri Makanan

1. Meningkatkan Proses Produksi Pangan

Kecerdasan buatan merevolusi industri pangan dalam banyak hal, seperti mempercepat proses produksi pangan, meminimalkan kesalahan manusia, meningkatkan standar keselamatan, mengotomatisasi tugas, dan meningkatkan kualitas produksi. Selain itu, penerapan AI dalam industri pangan juga merupakan langkah transformatif dalam mengurangi kontaminasi pada produksi pangan. Hal ini pada dasarnya meletakkan dasar bagi produksi pangan yang lebih aman. Teknologi ini membantu bisnis makanan meningkatkan akurasi dalam pemrosesan makanan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik. Salah satu manfaat terbesar AI dalam bisnis pangan adalah membantu perusahaan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak terhadap pencemaran lingkungan.

2. Mengurangi Biaya

AI memungkinkan industri makanan dalam memprediksi tren dan cara-cara potensial untuk menciptakan produk terlaris. Kemampuan pemecahan masalah sistem AI didasarkan pada bagaimana teknologi meningkat berdasarkan analisis data umpan balik yang berkelanjutan terhadap pelanggan. Oleh karena itu, mereka dapat tumbuh dengan lebih efisien dari waktu ke waktu karena telah belajar dan beradaptasi dengan situasi baru yang terjadi. Terlebih lagi, teknologi AI dapat mengotomatiskan tugas dengan lebih cepat, sehingga membantu dalam penghematan waktu dan memanfaatkan kemampuan manusia untuk mengerjakan tugas-tugas kreatif.

Dalam industri makanan tentunya banyak sekali kompetitor yang ada, oleh karena itu manfaat yang dihasilkan AI membantu bisnis makanan menugaskan karyawannya untuk melakukan tugas-tugas penting sementara AI dapat digunakan untuk menangani tugas-tugas operasional, seperti pemantauan keamanan pangan dan kontrol kualitas. Poin pentingnya adalah bahwa AI dapat memberikan bantuan yang lebih besar dalam meningkatkan keakuratan pelabelan dan pengemasan makanan.

3. Meningkatkan Kualitas dan Keamanan Produk Makanan

Bisnis di industri makanan sangat berhati-hati terhadap kualitas produk makanan. Oleh karena itu, penggunaan kecerdasan buatan bagi mereka merupakan bantuan besar bagi perusahaan untuk memastikan kualitas produk melalui pemantauan berbasis AI tentang bagaimana produk tersebut diproduksi. Proses pengawasan dan pemantauan dengan memanfaatkan AI memastikan pemeriksaan akurat untuk setiap kesalahan yang ada pada produk. Hal ini akan mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan standar kualitas, sehingga meningkatkan kualitas produk makanan secara keseluruhan. Intinya adalah bahwa AI dapat mengenali potensi bahaya keamanan dan memperbaikinya sebelum kontaminasi tersebut menyebabkan kerusakan pada kualitas produk makanan. Solusi pemeliharaan prediktif yang dipimpin AI membantu perusahaan mengatasi masalah yang ada dengan menggunakan ML. Selain itu, teknologi ini dapat memastikan optimalisasi proses produksi pangan yang pada dasarnya menurunkan limbah dan meningkatkan efisiensi kegiatan produksi.

4. Mengukur Kelayakan Makanan Untuk Mengurangi Limbah Makanan

Industri makanan sedang menghadapi salah satu masalah paling krusial untuk diselesaikan yakni persoalan limbah makanan. Hilangnya pendapatan yang ditimbulkannya pada perusahaan makanan mencapai miliaran dolar setiap tahunnya. Peran teknologi kecerdasan buatan dalam konteks ini membantu perusahaan dalam mendeteksi sedini mungkin faktor penyebab limbah makanan.

Misalnya, supermarket dapat menggunakan teknologi AI untuk memindai dan mengidentifikasi produk yang dapat dimakan agar tidak dibuang begitu saja. Bisnis ritel dan restoran yang tidak memiliki sumber daya internal yang cukup dapat memanfaatkan AI untuk mengukur kualitas makanan mereka. Hal ini juga membantu perusahaan untuk menentukan jumlah makanan yang dibutuhkan setiap harinya.

5. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan dan Keuntungan Bisnis

Target utama dari setiap bisnis adalah untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui layanan inovatif. AI menawarkan kemudahan kepada perusahaan dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dengan membantu mereka untuk menjadikan layanan pelanggan lebih baik dan mengelola jadwal karyawan secara efektif.

Selain itu, dengan AI menggaris bawahi relevansinya bagi perusahaan makanan dengan membantu mereka membebaskan sumber daya manusia dan mempekerjakan mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang lebih penting.

Dampaknya dengan terciptanya pengalaman yang lebih menyenangkan bagi pelanggan. Salah satu fitur terbaik dari AI adalah kemampuan dalam mendorong peningkatan pengalaman pelanggan dengan mempersonalisasi pengalaman untuk pelanggan yang berbeda, baik melalui metode prediktif atau preskriptif . Metode prediktif melibatkan AI yang menggunakan data untuk memprediksi bagaimana pelanggan akan merespons interaksi tertentu dan mempersonalisasi pengalamannya. Metode preskriptif melibatkan AI yang menawarkan rekomendasi berdasarkan data historis pelanggan atau bagaimana perilaku pelanggan di masa lalu.

Tantangan Penerapan AI Dalam Industri Makanan

Tidak diragukan lagi, manfaat yang didorong oleh AI membantu industri makanan tumbuh dan berinovasi dalam skala besar. Namun, terkait penerapan AI dalam industri makanan, terdapat beberapa tantangan. Pertama, kurangnya data yang berkualitas dan terstandarisasi merupakan salah satu tantangan utama. Hal ini karena teknologi AI mengandalkan kualitas data yang diberikan untuk memprediksi hasil secara akurat.

Tantangan lainnya adalah teknologi AI masih berada pada tahap awal penerimaan nilai aktual atau kemampuan penyampaiannya. Penerapan teknologi AI sendiri merupakan tantangan lain, terutama pada perusahaan kecil atau menengah yang khawatir dengan penerapan AI yang dapat memperburuk rasio ROI perusahaan. Kurangnya transparansi, ketergantungan pada keputusan yang didorong oleh AI, dan kekhawatiran etika terkait kecerdasan buatan juga merupakan tantangan lainnya yang perlu dipikirkan sebelum memanfaatkan AI dalam industri makanan.

Penerapan AI Dalam Industri Makanan

Dalam penerapannya di dunia industri makanan, AI dapat dimanfaatkan dalam beberapa aktivitas berikut ini:

1. Proses Penyortiran Produk Segar

Ketersediaan bahan baku yang tidak teratur dan ketergantungan pabrik pengolahan makanan pada pengayakan dan penyortiran makanan secara manual mengakibatkan hilangnya efisiensi dan peningkatan biaya. Untuk mengatasi masalah ini perusahaan pengolahan makanan dapat menggunakan AI untuk mengotomatisasi katalog makanan. Mereka dapat melakukan penyortiran makanan dengan akurat, menggunakan kamera, laser, dan pembelajaran mesin.

Misalnya, solusi penyortiran optik dengan bantuan sensor dapat mempercepat proses penyortiran produk segar. Hasilnya tentu memberikan dampak pengurangan waktu dan meningkatkan hasil yang lebih tinggi dengan kualitas yang lebih baik.

2. Pengendalian Mutu dan Kepatuhan Keamanan Pangan

Teknologi kecerdasan buatan memastikan kontrol kualitas dan kepatuhan keselamatan yang komprehensif di fasilitas pangan. Jika diterapkan dengan baik, teknologi ini dapat memberikan dampak positif yang luar biasa terhadap standar kesehatan yang harus dipertahankan dalam produksi pangan di pabrik pengolahan makanan.

3. Mengantisipasi Keinginan Pelanggan

Pemanfaatan AI yang benar dan sesuai akan berdampak dalam kemudahan untuk menganalisis data pelanggan dan memprediksi pola perilaku mereka. Kemampuan AI ini membuatnya sangat berguna dalam mengantisipasi preferensi pelanggan. Selain itu, teknologi ini dapat memastikan pemeliharaan prediktif suatu peralatan berdasarkan data historis tingkat kinerjanya.

Kesimpulan

Kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk transformasi industri makanan. AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, keamanan, dan pengembangan produk baru. Meskipun terdapat beberapa tantangan, AI memiliki potensi untuk mengubah industri makanan menjadi lebih baik. Dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, AI dapat membantu perusahaan makanan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing mereka. Perusahaan makanan perlu berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pemerintah juga perlu mendukung pengembangan dan penerapan AI di industri makanan.

Ingin menjadi Data Scientist atau Machine Learning Engineer yang sukses? Bergabunglah dengan Bootcamp Algoritma Data Science! Bootcamp ini akan membekali Anda dengan keterampilan dan pengetahuan yang Anda butuhkan untuk memulai karir yang gemilang di bidang data. Dengan mengikuti bootcamp ini, Anda akan menjadi #JadiTalentaData yang dibutuhkan oleh berbagai industri salah satunya industri makanan saat ini.

AHMAD FAUZI


Get Free Learning Resources

* indicates required
Email Address *
First Name *