Ivan’s Story: Kembali Belajar Setelah Lebih dari 20 Tahun Berkarier
Seiring dengan perkembangan teknologi di industri yang kian pesat, banyak perusahaan yang mulai paham akan pentingnya peran sebuah data. Hingga mereka berbondong-bondong untuk mencari para praktisi data untuk mengolah dan menganalisa data perusahaannya atau memberikan kesempatan kepada para karyawannya untuk mengikuti pelatihan dan mengembangkan keterampilan kerja.
Sebuah survei yang dilakukan Pew Research Center menemukan bahwa 87% pekerja percaya bahwa penting bagi mereka untuk mendapatkan pelatihan dan mengembangkan keterampilan kerja baru sepanjang kehidupan kerja mereka untuk mengikuti perubahan teknologi di industri.
Salah satunya adalah Ivan, Alumni Academy Regular Algoritma Data Science School, Batch Rhea, meski sudah berkarier lebih dari 20 tahun dan memiliki jabatan di perusahaannya tetap memiliki keinginan untuk mengupgrade skill dengan mengikuti program data specialization di Algoritma.
Penasaran dengan apa yang membuat Ivan masih semangat kembali belajar meski setelah berkarier 20 tahun lebih dengan jabatan yang menjanjikan? Yuk, simak ceritanya berikut ini!
Yuk, Berkenalan dengan Ivan!
Nama saya Ivan Adhitama Shindunata, background pendidikan saya Teknik Industri dan S2 nya saya ambil IT di University of Sydney. Telah berkarier lebih dari 20 tahun, yang mana 15 tahunnya bergelut di dunia IT. Saat ini saya bekerja di PT Sanghiang Perkasa atau Kalbe Nutritionals sebagai Head of Information Technology.
Setelah bekerja lebih dari 20 tahun, alasan apa yang membuat Anda memutuskan untuk kembali belajar?
Beberapa tahun terakhir, kita sama-sama tahu bahwa saat ini peran data semakin penting, kebutuhannya pun semakin tinggi. Orang-orang semakin ramai membicarakannya dan tertarik untuk mendalaminya. Termasuk di perusahaan saya sekarang bekerja, kebetulan sedang melakukan Digital Transformation, yang mana salah satunya terkait dengan data. Ada kebutuhan untuk menggali data lebih dalam lagi. Bagaimana kita bisa menganalisis data hingga ke tingkat advance analytics seperti predictive dan prescriptive.
Selain itu kita melihat data perusahaan itu banyak tapi yang menganalisanya itu belum banyak. Hal-hal inilah yang menjadi trigger untuk belajar lebih banyak lagi di Algoritma Data Science School, bagaimana cara mengolah data dan bagaimana cara memvisualisasikan data hingga ke machine learning.
Selama beberapa bulan kemarin belajar di Algoritma, apa saja yang Anda dapatkan dari belajar di Algoritma?
Di Algoritma saya ambil dua program, yaitu data visualization dan machine learning. Dalam program data visualization saya mempelajari banyak hal. Dulu, biasanya saya hanya mengandalkan chart sederhana untuk memvisualisasikan data apapun, ternyata tiap data memiliki cara memvisualisasikannya sendiri dan bagaimana dari visualisasi yang kita buat dapat benar-benar dipahami oleh audience.
Mempelajari machine learning lebih menarik lagi karena lebih menantang dan ini merupakan sesuatu yang baru untuk saya yang berlatar belakang pendidikan IT, tidak punya background statistik sama sekali. Sedangkan saya ingat sekali materi pertama yang dipelajari saat itu adalah practical statistics dan disanalah saya mulai mempelajari statistika. Baru setelah itu mempelajari beragam algoritma machine learning dan membuat model yang sesuai dengan use case dan juga target maupun objektif bisnis yang ingin dicapai.
Bagaimana peran Instruktur dan Teaching Assistant Algoritma dalam membantu Anda belajar?
Buat saya para Instruktur dan Teaching Assistant di Algoritma sangat membantu dan sesuai dengan ekspektasi saya. Sejak awal saya sudah berekspektasi para Instruktur dan Teaching Assistant di Algoritma dapat benar-benar membantu students yang tadinya tidak memiliki background IT atau tidak memiliki pemahaman akan basic data science sama sekali menjadi mengerti dan bisa mengimplementasikannya di kemudian hari.
Ekspektasi saya terbukti, para Instruktur dan Teaching Assistant helpful, berpengalaman, dan mampu membimbing semua students dari background apapun agar bisa mengerti. Seperti saya yang di awal tidak mengerti statistik menjadi mengerti setelah dibimbing oleh para Instruktur dan Teaching Assistant, ditambah dengan adanya tugas di luar kelas (LBB) membuat kita punya kesempatan untuk berlatih sendiri. Hasil dari tugas tersebut akan diberikan feedback sehingga kita tahu hal apa yang perlu ditingkatkan.
Apakah kurikulum Algoritma sesuai dengan kebutuhan Anda? Dan Bagaimana fasilitas yang Algoritma berikan menunjang proses belajar Anda?
Secara umum kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan saya. Sesuai dengan objektif bisnis yang ingin dicapai khususnya di bagian machine learning dan data visualization. Saya melihat Algoritma itu tidak hanya memberikan training saja tapi benar-benar memberikan pelatihan secara End-to-End. Tidak hanya memberikan materi tapi memastikan peserta paham dengan semua kurikulum yang telah disediakan. Apalagi ditambah dengan fitur yang sangat menunjang proses belajar seperti mentoring, sesi QnA, dan lainnya.
Sesi QnA 30 menit sebelum kelas dimulai ini sangat bagus, artinya Algoritma benar-benar membantu students-nya dan memastikan materi yang telah disampaikan di pertemuan sebelumnya telah dipahami atau belum, sehingga students lebih siap untuk menerima materi selanjutnya. Sesi mentoring pun sama, ini adalah hal positif yang harus selalu ada.
Setelah belajar di Algoritma adakah hal-hal yang ingin Anda implementasikan di perusahaan?
Ya, pasti ada, banyak sekali ilmu yang bisa saya implementasikan ke dalam projects yang sedang berjalan di perusahaan. Ada dua project yang terkait dengan analisis data, yaitu analisis data End-Customer pengguna produk Kalbe dan analisis terkait Balanced Scorecard Company.
Selanjutnya tidak hanya berhenti disitu akan banyak project lainnya yang bisa menjadi tempat untuk mengimplementasikan ilmu yang saya dapat.
Pesan dari Ivan untuk Anda!
Saya berpesan jangan berhenti belajar, jangan takut belajar, apapun yang menjadi interest kita, ketertarikan kita, passion kita, pelajarilah pasti akan ada sesuatu yang positif yang bisa didapat dari situ. Data ini bisa dipelajari oleh siapapun gak harus dari background IT, statistik, atau matematika. Sudah terbukti orang-orang yang sukses di dunia data yang menjadi data analyst atau bahkan menjadi chief data officer itu tidak selalu dari background IT. Jadi sekali lagi, jangan berhenti belajar, jangan takut untuk belajar karena siapapun bisa belajar data.
Itulah sedikit cerita dari Ivan. Merasa relate dan ingin menjadi seperti Ivan? Ingin menguasai skill data science untuk berkembang di perusahaan? Yuk, persiapkan dirimu untuk belajar data science bersama Algoritma Data Science School. Di sini, ada berbagai kursus yang bisa Anda ikuti sesuai dengan kebutuhan dan bidang Anda. Dengan begitu, kemampuan semakin terasah dan siap bersaing dan berkarier di era digital. Investasi sekali sampai jadi ahli!