Data Analytics di Industri FMCG: Kunci Sukses Menangkan Persaingan
Penggunaan data dalam industri FMCG sangat penting untuk mendorong kemajuan bisnis. Setiap perusahaan membutuhkan insight yang tepat dalam memahami konsumen agar tetap relevan di pasar yang cepat berubah. Karena industri FMCG sangat kompetitif, perusahaan harus mampu beradaptasi dengan cepat agar tidak kehilangan pelanggan yang beralih ke pesaing. Inilah mengapa Data Analytics sangat penting dalam Industri FMCG.
Dengan memanfaatkan Data Analytics, perusahaan dapat mengolah data mentah menjadi informasi yang lebih berguna dalam mengambil keputusan bisnis yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, Data Analytics dapat membantu perusahaan untuk menganalisis tren konsumen, memprediksi permintaan pasar, dan memperbaiki efisiensi operasional mereka. Oleh karena itu, penggunaan Data Analytics menjadi strategi yang tidak bisa diabaikan dalam industri FMCG untuk memastikan kesuksesan bisnis dan kepuasan konsumen.
Apa itu Industri FMCG?
Industri The Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan sebuah industri yang memiliki perputaran barang yang tinggi, perputaran disini adalah terkait barang yang diproduksi, didistribusikan, dipasarkan, dan dikonsumsi dalam waktu yang relatif singkat. Contoh dari barang ini adalah detergen, perlengkapan mandi, produk pembersih gigi, kosmetik, dan produk FMCG lainnya.
Ditengah kecepatan perputaran barang tersebut, tentu saja perusahaan mesti senantiasa memahami kebutuhan konsumen. Salah satunya dengan memanfaatkan Data Analytics untuk memahami perilaku konsumen sehingga dapat selangkah lebih unggul dibandingkan perusahaan lain di Industri FMCG.
Beberapa contoh perusahaan yang menerapkan Data Analytics di industri FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) antara lain:
- Unilever: Perusahaan ini menggunakan Data Analytics untuk menganalisis perilaku konsumen dan mengoptimalkan rantai pasokan mereka.
- Procter & Gamble: Perusahaan ini menggunakan Data Analytics untuk menganalisis tren pasar, mengoptimalkan harga, dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.
- Nestle: Perusahaan ini menggunakan Data Analytics untuk memprediksi permintaan pasar dan memperbaiki pengiriman produk mereka.
- Coca-Cola: Perusahaan ini menggunakan Data Analytics untuk menganalisis tren konsumen, memprediksi permintaan pasar, dan memperbaiki efisiensi rantai pasokan mereka.
- PepsiCo: Perusahaan ini menggunakan Data Analytics untuk memprediksi tren konsumen, mengoptimalkan harga, dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.
- Kellogg's: Perusahaan ini menggunakan Data Analytics untuk menganalisis perilaku konsumen, memprediksi permintaan pasar, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan mereka.
- Mars: Perusahaan ini menggunakan Data Analytics untuk menganalisis perilaku konsumen, memprediksi permintaan pasar, dan memperbaiki efisiensi operasional mereka.
- Mondelez: Perusahaan ini menggunakan Data Analytics untuk menganalisis tren konsumen, memprediksi permintaan pasar, dan mengoptimalkan harga produk mereka.
Itu hanya beberapa contoh, karena hampir semua perusahaan besar di industri FMCG saat ini menggunakan Data Analytics untuk membantu mereka dalam berbagai aspek bisnis, seperti pemasaran, rantai pasokan, dan efisiensi operasional.
Kenapa Data Analytics Penting dalam Industri FMCG ?
Baik itu inventaris, rantai pasokan, atau pengalaman konsumen, analitik data dapat membantu industri FMCG dalam membuat keputusan yang tepat dengan menggunakan kecerdasan prediktif secara real-time. Kita akan fokus pada pengaruh analitik data dalam membantu bisnis menangani preferensi konsumen dan memahami target pasar.
1. Menganalisis Pelanggan Potensial
Melalui Data Analytics, sebuah perusahaan dalam industri FMCG dapat menemukan pola-pola tertentu mengenai sebuah produk akan lebih cocok ditawarkan pada konsumen seperti apa. Data Analytics dapat membantu memahami preferensi konsumen sehingga memudahkan perusahaan mengidentifikasi pelanggan. Dengan demikian, seiring peningkatan pelanggan potensial akan mendorong peningkatan performa perusahaan seperti penerimaan, laba dan lain sebagainya.
2. Peningkatan Penargetan
Pemasaran dan promosi merupakan bagian penting, bisnis harus menggunakan pemasaran untuk menarik perhatian pelanggan dan membuat mereka tertarik dengan produk kita. Untuk melakukannya, perusahaan pertama-tama harus menentukan strategi pemasaran dan periklanan mana yang akan memberikan hasil terbaik.
Untuk menjangkau pengguna internet misalnya, memiliki website bisnis dan mengoptimalkannya untuk mesin pencari sudah menjadi hal yang wajib. Iklan TV efektif untuk merek yang pelanggan targetnya menghabiskan lebih banyak waktu menonton televisi. Disinilah peran analisis data yang akan memberikan wawasan untuk perencanaan kampanye pemasaran.
3. Mengurangi Kemungkinan Penipuan
Mengidentifikasi penipu adalah masalah penting selain menarik pelanggan. Bagaimana perusahaan tahu bahwa pelanggan itu asli dan bukan penipu? Maraknya ritel online dan eCommerce telah mengakibatkan peningkatan jumlah transaksi penipuan. Banyak bisnis mengalami kerugian akibat kurangnya kesadaran dan kontrol atas insiden tersebut.
Analitik data dapat membantu menentukan titik lemah dan menganalisis pelanggan untuk menentukan kemungkinan transaksi penipuan. Untuk menghindari kerugian, transaksi tersebut dapat diblokir, ditolak, atau dicegah.
4. Mengantisipasi Persyaratan Pelanggan
Mengantisipasi kebutuhan mereka dan menghadirkan produk/layanan adalah salah satu cara untuk membangkitkan loyalitas konsumen. Jika pelanggan ingin menjadi digital dan melakukan pembelian online, situs web eCommerce akan membantu mempertahankan pelanggan tersebut dari pesaing yang akan menyediakan layanan ini. Analitik data FMGC menggunakan data dari berbagai sumber dan memprosesnya secara waktu nyata (real-time) untuk memprediksi apa yang diinginkan pelanggan melalui analitik prediktif.
Use Cases Data Analytics di Industri FMCG
Mari kita lihat beberapa kasus penggunaan Data Analytics di sektor FMCG untuk melihat bagaimana ini dapat membantu setiap aspek bisnis untuk mengalihkan fokus dari produk-sentris ke pelanggan-sentris.
1. Optimalisasi Inventaris
Meningkatnya ekspektasi pelanggan telah menempatkan perusahaan FMCG pada posisi yang sulit. Berapa banyak stok yang harus mereka keluarkan di sana? Berapa banyak ruang yang harus mereka simpan di gudang? Berapa seharusnya rasio barang dalam proses terhadap barang jadi? Analisis data akan memberikan jawaban berdasarkan data historis dan real-time. Perusahaan sekarang dapat mengelola inventaris mereka untuk memenuhi permintaan pasar.
2. Menerapkan Supply Chain Analytics
Rantai pasokan adalah komponen terpenting dari industri FMCG. Satu penundaan dapat mengganggu seluruh rantai pasokan, membuat perusahaan berantakan. Hal itu terjadi di masa pandemi COVID-19. Dengan memprediksi masalah dan memberdayakan bisnis, analitik data dapat mengurangi risiko gangguan rantai pasokan.
3. Evaluasi Harga
Salah satu aspek tersulit dalam bekerja di industri FMCG adalah menentukan berapa harga yang harus dibayar untuk suatu produk. Aspek seperti target pembeli, kualitas produk, harga pesaing, permintaan pasar, dan sebagainya harus diperhatikan. Pendekatan serupa diperlukan saat mendiskon harga untuk promosi. Analitik data menggunakan detail input untuk menghasilkan laporan yang membantu tim penjualan dan pemasaran dalam membuat keputusan yang tepat.
4. Optimalisasi Peramalan Permintaan
Untuk meramalkan permintaan pasar, tim penjualan menggunakan berbagai analitik. Ini memberikan informasi yang diperlukan bagi perusahaan untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan pada pendekatannya. Peramalan permintaan yang akurat akan mendorong perusahaan maju dengan menurunkan biaya dan meningkatkan pengembalian.
5. Analisis Retensi Pelanggan
Industri FMCG dikenal dengan pasar yang sangat kompetitif. Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dapat membuat atau menghancurkannya. Analitik data akan membantu bisnis dalam mengidentifikasi cara untuk menginspirasi loyalitas pelanggan di berbagai segmen. Perusahaan dapat menyesuaikan strategi mereka untuk setiap segmen pelanggan dan mencapai hasil yang diinginkan.
6. Kurangi Biaya Operasional Anda
Apakah perusahaan membelanjakan terlalu banyak untuk pembuatan produk? Apakah mungkin untuk memotong biaya tanpa mengorbankan kualitas? Bisakah perusahaan bereksperimen dengan pemasok bahan baku baru? Apakah menggunakan penyedia layanan logistik pihak ketiga membantu Anda menghemat uang? Analitik data dapat memberikan jawaban untuk ini dan pertanyaan lainnya. Industri FMCG dapat menemukan rahasia untuk menyeimbangkan pengeluaran dan pengembalian.
Kesimpulan
Melalui uraian di atas kita telah memahami banyak hal terkait pemanfaatan data dalam industri FMCG. Mulai dari konsep dan contoh perusahaan FMCG di Indonesia, Pentingnya Data Analytics dalam Industri FMCG hingga contoh kasus penggunaan FMCG. Tentu saja sekarang kita sudah menyadari melalui Data Analytics, perusahaan dalam industri FMCG dapat memahami berbagai fenomena yang terjadi seputar perkembangan industri. Melalui pemahaman tersebut, perusahaan dapat mengatur strategi yang paling sesuai dalam rangka mengantisipasi berbagai risiko dan mengoptimal potensi yang ada. Dengan demikian, melalui Data Analytics perusahaan akan memperoleh benefit yang signifikan seperti memenangkan konsumen baru, mempertahankan konsumen lama dan sebagainya.
Tentu saja Anda sudah menyadari begitu banyak kebermanfaatan Data Analytics. Anda juga dapat memiliki dan mengasah kemampuan berbagai pengolahan data terkini termasuk Data Analytics dengan bergabung bersama kelas yang disediakan oleh Algoritma Data Science School. Anda akan mendapatkan pengalaman belajar pengolahan data terbaik dengan instruktur yang telah teruji di bidang ini. Segera daftarkan diri Anda dan ikuti kelasnya!