Data Ordinal: Definisi, Karakteristik, Contoh, dan Cara Analisis

Apa itu data ordinal ? Jika dilihat dari susunan katanya terdiri dari 2 kata yaitu data dan ordinal. Data bermakna kumpulan informasi yang dapat diolah, sedangkan ordinal bermakna urutan/kumpulan sehingga data ordinal secara sederhana dapat dimaknai kumpulan informasi yang berisi urutan.  

Dalam artikel kali ini, akan dibahas mengenai data ordinal, mulai dari pengertian, karakteristik, contoh dan bagaimana menganalisis data ordinal. Mari pelajari bersama.

Apa Itu Data Ordinal?

Data ordinal adalah jenis data yang menggunakan label variabel untuk menyatakan perbandingan suatu data dengan tanpa memiliki nilai intrinsik di dalam data tersebut. Label variabel ini seperti “sangat puas”, “puas” dan “tidak puas”. Kemudian unsur perbandingan terdapat pada “sangat puas” pasti lebih bagus dari pada “puas” dan begitu juga dengan “puas” dan “tidak puas”. Namun, kategori ini tidak dapat diberikan nilai intrinsik berupa pembobotan, misal nilai sangat puas adalah 3, puas adalah 2 dan tidak puas adalah 1. Hal ini disebabkan kita tidak dapat menyimpulkan bahwa “sangat puas” (nilai 3) merupakan 3 kali lipatnya “tidak puas” (nilai 1).

Karakteristik Data Ordinal

  1. Terdapat Peringkat Relatif: Dalam contoh yang disebutkan di atas, “puas” jelas lebih buruk daripada “tidak puas” kemudian “puas” lebih buruk daripada “ sangat puas”. Jelas ada peringkat dalam opsi – yang merupakan tanda data ordinal.
  2. Nilai Interval Tidak Diketahui: Variasi antara sangat puas dan puas tidak harus sama dengan perbedaan antara puas dan tidak puas. Interval ini tidak dapat disimpulkan menggunakan skala ordinal.
  3. Mengukur Sifat Non-numerik: Dalam contoh yang diberikan, semua opsi jawaban adalah non-numerik dan data ordinal yang serupa dapat digunakan untuk menangkap perasaan seperti kepuasan, kebahagiaan, frekuensi, dll.
  4. Tambahan ke Data Nominal: Data nominal adalah data “berlabel”. Data ordinal adalah data berlabel dalam urutan tertentu. Dalam contoh yang disebutkan di atas, ada urutan penting dalam opsi yang menjadikannya kasus klasik dari data ordinal.
  5. Data Ordinal Memiliki Median: Median adalah nilai di tengah tetapi bukan nilai tengah skala dan dapat dihitung dengan data yang memiliki urutan bawaan.

Contoh Data Ordinal

Berikut adalah contoh data ordinal yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Data ini berisi nama dan tingkatan kelas yang sedang dilakukan saat ini. Relatif kelas 11 lebih tinggi dari kelas 10, kelas 10 lebih tinggi dari kelas 9, begitu juga dengan yang lainnya.

Meskipun label variabel berupa nilai numerik, relatif kita tidak boleh menggunakan nilai tersebut sebagai pembobotan karena tidak dapat diambil kesimpulan bahwa kelas 9 sama dengan 3 kali kelas 3.

Bagaimana Menganalisis Data Ordinal?

Data ordinal dapat dianalisis menggunakan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial. Statistik Deskriptif memungkinkan Anda untuk meringkas karakteristik kumpulan data, sementara Statistik Inferensial membantu mengambil kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis .

- Melalui Statistik Deskriptif :

  1. Distribusi Frekuensi – Menjelaskan, dalam angka atau persentase, bagaimana data ordinal Anda didistribusikan. Misalnya, Anda dapat meringkas nilai yang diterima siswa menggunakan tabel pivot atau tabel frekuensi, di mana nilai direpresentasikan sebagai persentase atau hitungan. Tabel memungkinkan Anda untuk melihat bagaimana nilai didistribusikan.
  2. Cara lain untuk melihat distribusi frekuensi adalah dengan memvisualisasikan data melalui grafik batang. Urutan kategori penting saat menampilkan data ordinal.
  3. Ukuran tendensi sentral: Modus dan/atau median – tendensi sentral dari kumpulan data adalah tempat sebagian besar nilai berada. Median (nilai sentral) dan modus (nilai yang paling sering muncul) adalah ukuran tendensi sentral yang paling umum. Modus dapat dengan mudah diidentifikasi dari tabel frekuensi atau grafik batang.

- Melalui Statistik Inferensial :

  1. Uji Mood’s Median – untuk membandingkan median dari dua atau lebih sampel dan menentukan perbedaannya.
  2. Uji Mann-Whitney U – membandingkan apakah dua sampel independen termasuk dalam populasi yang sama atau jika pengamatan dalam satu kelompok sampel cenderung lebih besar daripada yang lain.
  3. Tes Wilcoxon Signed-rank – untuk membandingkan bagaimana dan seberapa besar distribusi skor berbeda dalam dua sampel data yang bergantung atau pengukuran berulang dari sampel yang sama.
  4. Tes Kruskal-Wallis H – membandingkan peringkat rata-rata skor dalam tiga atau lebih sampel data independen. Tes membantu menentukan apakah sampel berasal dari distribusi tunggal.
  5. Koefisien Korelasi Peringkat Spearman – untuk mengeksplorasi korelasi antara dua variabel ordinal. Tes ini mengukur ketergantungan statistik antara peringkat variabel.

Kesimpulan

Data ordinal adalah jenis data yang memiliki nilai perbandingan tetapi tidak diketahui nilai intrinsiknya. Dari penjelasan di atas kita sudah mengenal 5 karakteristik data ordinal dan contoh data ordinal yang berupa tingkatan kelas dalam suatu pendidikan. Selain itu, kita juga sudah mengenal bagaimana cara menganalisis data ordinal yang terdiri dari dua jenis yaitu deskriptif (menggambarkan kumpulan data) dan inferensial (mengambil kesimpulan berdasarkan hipotesis).  

Jika Anda tertarik mempelajari big data dan data science lebih jauh lagi hingga berkarir di dunia data dan menjadi seorang data scientist handal, Anda dapat mengikuti Bootcamp Algoritma Data Science yang memiliki serangkaian program yang dapat membantu Anda menguasai dunia data di industri yang Anda minati. Yuk, bergabung bersama Algoritma sekarang!

TONI ANDREAS SUSANTO

Get Free Learning Resources

* indicates required
Email Address *
First Name *