5 Format Penggunaan Structured Data, Bagaimana Cara Kerjanya?

Structured data adalah standar bagaimana informasi suatu website dibaca oleh mesin pencari. Tapi, bagaimana penggunaannya pada google.

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

Anda mungkin sudah cukup familiar dengan istilah structured data. Bahkan mungkin Anda pernah mendengar Schema.org dan JSON-LD yang merupakan contoh dari penggunaan structured data, yang mana kedua hal tersebut sangat penting untuk dimasukkan ke dalam website supaya Google bisa mengetahui isi website tersebut.

Kita tahu structured data adalah data tersruktur, tapi bagaimana cara kerjanya bagi sebuah website dan mesin pencari? Di artikel ini, kami akan memberikan jawabannya. Ayo, simak bersama!

Apa Itu Structured Data?

Berdasarkan Google, structured data adalah sebuah format untuk memberikan informasi kepada laman website sekaligus untuk mengelompokkan kontennya. Bisa dibilang, Google lebih menyukai data yang tersruktur.

Structured data ini memungkinkan Google untuk memahami isi suatu laman. Sebagai contohnya, coba bayangkan laman produk dari sebuah website e-commerce. Laman ini akan memiliki informasi seperti:

  • Nama
  • Deskripsi barang
  • Harga
  • Review pelanggan lain

Dengan kata lain, structured data adalah standar untuk memberikan informasi tentang suatu laman website. Cara ini membantu mesin pencari seperti Google untuk dapat lebih memahami konten Anda.

Format Penggunaan Structured Data

Google Search selalu berusaha untuk memahami konten suatu laman website. Seorang webmaster dapat membantu mesin pencari dengan memberikan petunjuk tentang maksud dan tujuan suatu halaman lewat structured data.

Contoh bahwa structured data adalah format standar dalam memberikan informasi tentang laman website adalah seperti pada halaman resep. Pengunjung website dengan mudah akan bisa menemukan bahan-bahan, waktu dan suhu memasak, kalori, dan sebagainya. Semua informasi atau data yang Anda taruh di website Anda akan dibaca oleh Google, yang kemudian akan membuat rich results informatif untuk audiens.

Dalam penggunaan structured data, ada lima format yang umum dipakai, yaitu:

1. JSON-LD

JSON-LD menggunakan obyek Javascript untuk menyisipkan markup ke head HTML suatu halaman. Penggunakan JSON-LD sangat disarankan karena formatnya yang ringan dan sederhana. Developer juga bisa menambahkannya ke situs mereka tanpa merusak apa pun. Ini adalah salah satu format yang disukai Google.

2. Microdata

Format ini pernah menjadi rekomendasi format SEO, tapi JSON-LD telah berkembang dan menjadi salah satu format yang paling banyak dipakai. Dengan microdata, structured data yang ada diintegrasikan ke HTML utama dari suatu situs, sehingga ada kemungkinan lebih tinggi bahwa laman akan mengalami crash jika tidak diimplementasikan dengan benar

Seperti RDFa, microdata menggunakan tag HTML untuk memberi nama properti yang ingin ditampilkan sebagai structured data. Biasanya, microdata dipakai di body laman, tapi bisa juga digunakan di head.

3. RDFa

Singkatan dari Resource Description Framework in Attributes, RDFa adalah ekstensi HTML5 yang digunakan untuk membantu data yang berkaitan (linked data). RDFa bekerja seperti microdata, di mana Anda melakukan markup pada elemen HTML suatu laman alih-alih pada satu blok besar seperti JSON-LD.

Cara ini mungkin bukanlah skema sintaks yang paling jarang digunakan, tapi Anda masih tetap akan menemukan format ini dari waktu ke waktu. Contohnya adalah Facebook yang menggunakan RDFa sebagai dasar open graph meta tags mereka.

4. Schema.org

Format lain yang juga digunakan pada structured data adalah Schema.org. Diciptakan oleh Google, Bing, juga Yahoo pada 2011, Schema.org hadir untuk menentukan struktur standar dari structured data. Setelah ketiga mesin pencari ini, Yandex (mesin pencari terbesar di Rusia) juga ikut menggunakan Schema.org. Bahkan Apple pun juga merekomendasikan developer untuk menggunakan format ini karena Schema.org menyediakan kosakata bersama yang dapat digunakan dan dipahami oleh mesin pencari utama.

5. Microformats

Format ini menggunakan tag HTML atau XHTML yang tersedia untuk menandai konten web yang memiliki konteks tambahan dengan cara yang dirancang sedemikian rupa agar mudah dibaca oleh manusia.

Kesimpulan

Dari penjabaran di atas, bisa disimpulkan bahwa structured data adalah data atau informasi yang bisa membantu memberi tahu Google serta mesin pencari lain tentang konten dari suatu laman atau keseluruhan website.

Mengimplementasikan structured data ke dalam suatu website tidaklah terlalu susah meskipun tetap dibutuhkan sedikit latihan dan pikiran logis dalam melakukannya. Jika Anda masih penasaran dengan structured data dan bagaimana cara kerjanya, Algoritma Data Science School menyediakan banyak kelas data science yang bisa menambah wawasan Anda. Klik di sini untuk info lebih lanjut!

Referensi:

  • woorank - All About Structured Data
  • Pusat Google Penelusuran - Memahami Cara Kerja Data Terstruktur
  • ahrefs blog - What Is Structured Data? And Why Should You Implement It?
  • Terakeet - What Is Structured Data?

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School