Siapa Penemu Kalkulus Sebenarnya, Apakah Isaac Newton?

Isaac Newton atau Gottfried Wilhelm Leibniz? Banyak kontroversi yang terjadi tentang siapa penemu kalkulus sebenarnya? Berikut ulasannya!

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

Kalkulus merupakan cabang ilmu matematika yang membahas studi tentang tingkat perubahan. Sebelum kalkulus ditemukan, semua matematika bersifat statis atau hanya dapat menghitung objek yang diam sempurna. Matematika yang bersifat statis tidaklah cukup karena alam semesta terus bergerak dan berubah, serta tidak ada objek yang selalu diam. Nah, kalkulus membantu menentukan bagaimana semua hal bergerak dan berubah secara real time.

Kalkulus digunakan dalam banyak bidang, di antaranya fisika, teknik, ekonomi, statistik, dan kedokteran. Kalkulus juga digunakan pada bidang seperti perjalanan ruang angkasa, serta menentukan bagaimana obat berinteraksi dengan tubuh. Memiliki banyak kegunaan, sejarah penemu kalkulus sebenarnya masih membingungkan banyak orang. Namun, banyak orang mengatakan bahwa Isaac Newton adalah sang penemu kalkulus sebenarnya.

Untuk mengetahui siapa penemu kalkulus sebenarnya, mari simak informasi selengkapnya berikut ini!

Siapakah Issac Newton?

Isaac Newton adalah seorang matematikawan dan ilmuwan. Ia adalah orang pertama yang dikreditkan sebagai pengembang kalkulus. Guru Newton, Isaac Barrow, menyebutkan "teorema dasar kalkulus" dalam tulisannya, namun tidak membahasnya lebih lanjut. Newton kemudian menemukan beberapa konsep awal yang terkait dengan kalkulus, yaitu turunan, maksimum, dan minimum persamaan. Banyak matematikawan lain yang juga berkontribusi pada pengembangan turunan dan pengembangan integral.

Newton terlibat dalam kontroversi terbesar dalam sejarah matematika tentang kalkulus. Kontroversi seputar perkembangan konsep kalkulus Newton berlangsung selama pertengahan tahun 1660-an. Antara 1664 dan 1666, ia menegaskan bahwa ia menemukan ide-ide dasar kalkulus. Pada 1669, ia menulis makalah tentang hal tersebut, namun menolak untuk menerbitkannya. Ia pun menulis dua makalah tambahan pada tahun 1671 dan 1676 tentang kalkulus, namun tetap tidak menerbitkannya.

Seiring waktu, makalah-makalah ini akhirnya diterbitkan. Makalah yang ia tulis pada tahun 1669 akhirnya diterbitkan pada tahun 1711. Sedangkan, makalah yang ia tulis pada tahun 1671 diterbitkan pada tahun 1736, sembilan tahun setelah kematiannya pada tahun 1727. Sementara itu, makalah yang ia tulis pada tahun 1676 baru diterbitkan pada tahun 1704. Artinya, tak satu pun dari karyanya tentang kalkulus diterbitkan sampai abad ke-18.

Siapakah Gottfried Wilhelm Leibniz?

Lahir di Leipzig, Jerman pada 1 Juli 1646 dari sang ayah bernama Friedrich Leibniz dan ibu bernama Catharina Schmuck, Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang filsafat dan matematikawan yang berasal dari Jerman. Sosok yang terkenal akan kontribusinya terhadap kalkulus ini menyelesaikan kuliahnya di Universitas Jena dan melanjutkan edukasinya untuk meraih gelar doktoral.

Berbeda dari Newton, Gottfried Wilhelm Leibniz secara independen menemukan kalkulus. Ia menemukan kalkulus pada pertengahan tahun 1670-an. Leibniz menyusun ide-ide kalkulus sekitar tahun 1674, kemudian menerbitkan ide-ide tersebut pada tahun 1684 atau sepuluh tahun kemudian. Makalahnya tentang kalkulus berjudul "Metode Baru untuk Maxima dan Minima, serta Garis Singgung Sumur, yang Tidak Terhalang oleh Kuantitas Pecahan atau Irasional" berisi enam halaman.

Kontroversi Antara Newton dan Leibniz

Kontroversi antara Newton dan Leibniz dimulai pada tahun 1699. Awal mulanya, saat Newton mengetahui Leibniz memiliki ide-ide tentang kalkulus (yang juga ia kembangkan pada tahun 1770-an), Newton ingin memastikan bahwa ia menerima kredit untuk kalkulus dengan cara menulis surat kepada Leibniz.

Dalam surat tersebut, Newton mengodekan kalimat Latin yang berbunyi, "data aequatione quotcunque”. Kalimat tersebut berarti, "memiliki persamaan tertentu yang melibatkan tidak pernah begitu banyak kuantitas yang mengalir, untuk menemukan fluksi, dan sebaliknya." Kalimat ini merangkum pemikiran Newton tentang turunan.

Newton menulis kalimat tersebut dan menulis masing-masing huruf a, c, d, e, secara berurutan. Ia menyebutkan enam a, dua c, satu d, 13 e, dua f. Itulah yang ia tuliskan dalam surat kepada Leibniz. Newton mencoba mengukuhkan andilnya dalam pengembangan kalkulus dengan cara tersebut, namun hal tersebut justru menimbulkan tuduhan bahwa Leibniz telah membaca manuskrip Newton sebelum menyusun idenya tentang kalkulus.

Namun, karena Leibniz lebih dulu menerbitkan idenya tentang kalkulus, orang-orang yang berpihak pada Leibniz mengatakan bahwa Newton telah mencuri ide Leibniz. Kontroversi ini menimbulkam kekacauan besar yang menyebabkan keterbelakangan matematika Inggris untuk abad berikutnya karena Inggris tidak memanfaatkan perkembangan kalkulus yang terjadi di Benua Eropa.

Kesimpulan

Kalkulus adalah matematika khusus yang memungkinkan perhitungan fungsi saat mendekati titik yang mendekati tak terhingga. Ini adalah studi tentang hubungan batas, integral, dan turunan. Sementara Isaac Newton memiliki banyak teorema dan penggunaan sebelumnya, kesimpulannya adalah Gottfried Wilhelm Leibniz merupakan sosok penemu kalkulus. Kalkulus memungkinkan beberapa penemuan yang sangat penting dalam bidang teknik, ilmu material, akustik, penerbangan, listrik, dan, tentu saja, cahaya.

Itulah informasi mengenai siapa penemu kalkulus sebenarnya. Jika ingin belajar lebih lanjut mengenai kalkulus yang dibutuhkan dalam data science, mari ikuti kelas data science dari Algoritma Data Science School. Anda bisa memilih kelas yang tersedia sesuai kebutuhan maupun level keahlian!

Referensi:

  • wondriumdaily - Who Invented Calculus: Newton or Leibniz?(diakses pada 28 Juli 2022)
  • stemfellowship - Who Got There First? Newton, Leibniz, and Their Work on Calculus (diakses pada 28 Juli 2022)

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School