LLaMA dari Meta Muncul Di Tengah Rivalitas ChatGPT dan Bard

Rivalitas raksasa teknologi dunia semakin memanas sebab masuknya Meta melalui LLaMA. Mari berkenalan dengan LLaMA, pesaing Chat GPT dan Bard!

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

Perkembangan Artificial Intelligence (AI) telah berkembang dengan pesat selama beberapa dekade terakhir. Penggunaan AI semakin banyak diterapkan di berbagai bidang, termasuk Natural Language Processing (NLP). Perkembangan AI ini memacu kemajuan pesat di bidang NLP, yang menghasilkan sistem yang semakin baik dalam memahami bahasa manusia. Kemajuan ini mendorong pengembangan model bahasa besar atau Large Language Models (LLMs), yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan.

Keberhasilan ini menjadi kesempatan menarik bagi perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Google, dan Meta. Dalam persaingan antara Microsoft dan ChatGPT serta Google dan Bard, Meta memperkenalkan LLaMA sebagai pesaing baru. Bagaimana LLaMA berkembang? Mari kita pelajari bersama-sama!

Apa itu LLaMA ?

Raksasa teknologi dunia, Meta memperkenalkan alat penelitian untuk membangun chatbot berbasis kecerdasan buatan dan produk lainnya yang dikembangkan oleh tim Fundamental AI Research (FAIR). Perkenalan ini muncul di tengah memanasnya saingan raksasa dunia Google dan Microsoft. Alat tersebut bernama LLaMA, sebuah model bahasa besar atau Large Language Models (LLMs) yang berpotensi menghasilkan teks, melakukan percakapan, meringkas materi tertulis dan tugas yang lebih rumit seperti memecahkan teorema matematika atau memprediksi struktur protein, disampaikan langsung CEO Meta Mark Zuckerberg dalam sebuah postingan Instagram pada Jumat 24 Februari 2023. Memang untuk saat ini LLaMA belum digunakan dalam produk Meta seperti jejaring sosial Facebook dan Instagram, melainkan berfokus untuk menyediakan teknologi tersebut bagi para peneliti AI. Large Language Models (LLMs) sendiri merupakan sistem AI yang masif menyerap teks digital dalam jumlah besar, mulai dari artikel berita, postingan media sosial dan sumber internet lainnya. Model ini nantinya dapat digunakan untuk tugas-tugas seperti menulis esai, membuat tweet, membuat percakapan chatbot, dan menyarankan kode pemrograman komputer.

Dari GPT-3 Hingga LLaMA: Laju Pengembangan Large Language Models oleh Raksasa Teknologi

Teknologi Large Language Models (LLMs) menjadi populer dan kontroversial dalam beberapa bulan terakhir karena semakin banyak raksasa teknologi yang mulai mengembangkan lebih lanjut dan memperkenalkan pengujiannya. Microsoft menginvestasikan miliaran dalam OpenAI, perusahaan pembuat GPT-3, LLMs yang menjalankan chatbot ChatGPT. Microsoft pun mulai meluncurkan versi uji mesin pencari Bing (mesin pencari buatan Microsoft) yang berjalan pada teknologi obrolan OpenAI, yang langsung menimbulkan kekhawatiran atas potensi tanggapan ChatGPT yang terkadang tidak tepat. Google yang sangat terkenal sebagai mesin pencari utama menanggapi dengan memperkenalkan model yang disebut LaMDA, atau model bahasa untuk aplikasi dialog. Pemimpin bisnis mesin pencari dan periklanan internet tersebut sedang menguji produk pencarian bertenaga AI berbasis obrolan yang disebut Bard, yang juga masih memiliki beberapa gangguan.

Meta sebagai bagian raksasa teknologi dunia pun tidak tinggal diam, mereka merespon dengan LLaMA. Memang Meta sebelumnya pernah meluncurkan model bahasa besar (LLMs) yang disebut OPT-175B, tetapi LLaMA adalah sistem yang lebih baru dan maju. Model lain yang dirilis Meta akhir tahun lalu, Galactica, dengan cepat ditarik kembali setelah para peneliti menemukan bahwa secara rutin berbagi informasi yang bias atau tidak akurat dengan orang yang menggunakannya.

Melalui LLaMA, meta akan membangun model bahasa besar (LLMs) dasar canggih yang dirancang untuk membantu peneliti memajukan pekerjaan mereka di subbidang AI. Model yang lebih kecil dan lebih berkinerja seperti LLaMA memungkinkan orang lain dalam komunitas riset yang tidak memiliki akses ke infrastruktur dalam jumlah besar untuk mempelajari model ini sehingga akan memberikan kesempatan seluas mungkin banyak pihak untuk mengembangkan ini.  

Kemudian Model Foundation ini akan melatih sekumpulan besar data tanpa label, yang menjadikannya ideal untuk menyempurnakan berbagai tugas. Lalu Meta akan menyediakan LLaMA dalam beberapa ukuran (parameter 7B, 13B, 33B, dan 65B) dan juga membagikan kartu model LLaMA yang merinci cara kami membuat model sesuai dengan pendekatan Meta terhadap praktik AI yang bertanggung jawab.

Kedepannya masih ada penelitian lebih lanjut yang perlu dilakukan untuk mengatasi risiko bias , kata-kata kasar/buruk (komentar beracun), dan halusinasi dalam model bahasa besar. Sebagai model dasar, LLaMA dirancang agar serbaguna dan dapat diterapkan pada banyak kasus penggunaan yang berbeda, bukan sekadar model yang dirancang untuk tugas tertentu.

Dengan berbagi kode untuk LLaMA, peneliti lain dapat lebih mudah menguji pendekatan baru untuk membatasi atau menghilangkan masalah ini dalam model bahasa yang besar (LLMs). Meta juga menyediakan dalam makalah, sebuah rangkaian evaluasi tentang tolok ukur yang mengevaluasi bias dan toksisitas model untuk menunjukkan keterbatasan model serta mendukung penelitian lebih lanjut di bidang penting ini.

Kesimpulan

Perkembangan model bahasa besar atau Large Language Models (LLMs) telah begitu pesat dan menarik perhatian masyarakat secara luas. Hal tersebut mendorong berbagai raksasa teknologi seperti Microsoft, Google dan Meta ikut terlibat di dalamnya. Di tengah rivalitas Microsoft dan Google, Meta muncul memperkenalkan LLaMA, sebuah model LLMs yang saat ini sedang dilakukan pengujian. LLaMA nantinya akan dapat berpotensi digunakan dalam berbagai hal seperti menjawab pertanyaan, meringkas dokumen dan lain sebagainya.

Selain itu, pengembangan LLaMA nantinya akan didorong untuk lebih terbuka bagi masyarakat luas agar dapat menerima masukan dan dikembangkan lebih luas lagi. Tentu saja kehebatan berbagai produk raksasa teknologi yang berkaitan dengan Large Language Models (LLMs) terletak pada data dan pemanfaatannya yang tepat sasaran.

Jika Anda tertarik mempelajari Data Science dan pemanfaatannya lebih lanjut hingga berkarir di dunia data menjadi seorang data scientist handal, Anda dapat mengikuti Bootcamp Algoritma Data Science yang memiliki serangkaian program yang dapat membantu Anda menguasai dunia data di industri yang Anda minati. Yuk, bergabung bersama Algoritma sekarang!

TONI ANDREAS SUSANTO


Jika Anda tertarik dengan artikel seputar Insight Data Science dan beragam topik menarik lainnya, jadilah orang pertama yang membacanya dengan melakukan subscribe blog dibawah ini!

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School