Sejarah Metadata dari Masa ke Masa

Sejarah metadata ternyata tidak hanya terbatas sejak ditemukannya internet saja, tetapi jauh sebelum itu. Memang, bagaimana sejarah metadata yang sebenarnya?

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

Saat seseorang ingin menggali informasi lebih lanjut mengenai suatu data digital, mereka bisa mengecek metadata dari data tersebut. Simpelnya, metadata adalah data dari suatu data lain. Melalui metadata, seseorang bisa mencari tahu dari mana data berasal atau siapa pemilik asli data tersebut. Jika ditelusuri, ternyata konsep metadata ini bisa ditarik bahkan hingga ribuan tahun yang lalu. Memangnya, bagaimana sejarah metadata?

Sejarah Metadata

Konsep metadata pertama kali tercatat pada tahun 280 sebelum Masehi. Saat itu, salah satu perpustakaan terbesar dan terpenting di dunia, Perpustakaan Besar Alexandria, memberikan label pada tiap gulungan tulisan yang berisi judul, subjek, serta penulis dari tulisan tersebut. Dengan begitu, para pengunjung tidak perlu membuka gulungan untuk mengetahui isinya. Saat itu, pustakawan tidak menyebutnya sebagai “metadata”. Namun, hal tersebut merupakan salah satu contoh dari penerapan konsep metadata seperti yang kita ketahui saat ini.

Selain itu, konsep metadata juga berkembang dari kebutuhan manusia untuk melakukan organisasi terhadap data-data yang mereka miliki. Mereka menuliskan informasi mengenai suatu data dengan tujuan agar data tersebut mudah dikelompokkan. Jadi, setiap orang bisa dengan efektif mencari informasi yang mereka butuhkan.

1. Tahun 1900-an

Hingga saat ini, masih ada perdebatan mengenai siapa yang pertama kali menemukan istilah “metadata”. Yang pasti, istilah tersebut mulai dikenal sejak akhir abad 20-an. Pada saat itu, kehadiran metadata semakin berkembang dengan terciptanya IPTC atau International Press Telecommunications Council pada tahun 1979. Organisasi tersebut dibentuk dengan tujuan menciptakan standar metadata untuk media yang digunakan sebagai bagian dari penyebaran sebuah berita.

Pada tahun 1994, metadata kembali berkembang setelah Adobe berhasil menciptakan metadata yang terintegrasi dalam sebuah gambar digital. Metadata tersebut sama sekali tidak mengubah gambar digital secara visual, sehingga gambar terlihat seperti file TIFF atau JPEG biasa.

Dari berbagai macam standar metadata yang sedang berkembang pada saat itu, ada sebuah model pengkategorian metadata yang diterima dengan cukup baik oleh orang-orang. Model tersebut diciptakan oleh Francis P. Bretherton dan Paul T. Singley yang dijelaskan melalui karya tulis berjudul “Metadata: A User’s View”. Pada karya tulis tersebut, mereka membagi metadata menjadi dua kategori, yaitu guide metadata  dan structural metadata.

Guide metadata adalah metadata yang digunakan untuk membantu pengguna mencari data berdasarkan keywords yang menggunakan bahasa sehari-hari. Sedangkan, structural metadata merujuk pada metadata yang berfungsi melabeli objek dalam suatu database seperti tabel, kolom, dan indeks.

2. Tahun 2000-an

Pada tahun 2001, NISO atau National Information Standards Organization berusaha menstandarisasi metadata untuk industri informasi yang meliputi penerbitan, perpustakaan, dan pengembang perangkat lunak. Mereka mempublikasikan sebuah buku petunjuk yang berjudul “Metadata Made Simpler: A Guide for Libraries”.

Meluasnya jangkauan internet serta teknologi yang menyertainya membuat perkembangan metadata juga semakin pesat. Contohnya pada tahun 2007, raksasa mesin pencarian Google mulai memperkenalkan panel berita, gambar, serta video bagi para penggunanya. Untuk memaksimalkan hasil pencarian berupa website atau informasi yang disajikan kepada pengguna, mereka akhirnya menciptakan jenis metadata baru.

Saat ini ,selain digunakan untuk organisasi data, metadata juga digunakan untuk keperluan pemasaran dan periklanan. Jadi, perusahaan akan mengoptimalkan metadata konten yang mereka buat agar pengguna internet bisa dengan mudah bertemu dengan konten tersebut. Misalnya dalam menulis artikel di website-nya, perusahaan A menggunakan meta tags agar pengguna yang mencari tags tersebut diarahkan oleh mesin pencarian ke website perusahaan.

Contoh lain penggunaan metadata di era modern ini bisa dilihat pada salah satu layanan streaming terbesar, Netflix. Mereka menciptakan metadata untuk setiap penggunanya agar bisa memberikan rekomendasi film yang sesuai dengan selera tiap pengguna. Metadata tersebut berisi perilaku pengguna pada saat menggunakan aplikasi atau saat membuka website mereka.

Kesimpulan

Jadi, itulah kenapa bisa dibilang sejarah metadata telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Meskipun saat itu belum disebut sebagai “metadata”, konsep yang digunakan berkembang menjadi metadata yang kita kenal saat ini. Jenis atau kegunaan metadata juga kemungkinan akan terus berkembang ke depannya, sejalan dengan perkembangan teknologi kita.

Referensi:

  • M-Files - The History of Metadata (Diakses tanggal 30 Juni 2022)
  • Dataversity - A Brief History of Metadata (Diakses tanggal 30 Juni 2022)
  • Techtarget - Metadata (Diakses tanggal 30 Juni 2022)

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School