Mengenal Teknologi Cloud Computing atau Komputasi Awan untuk Kesuksesan Bisnis

Mungkin Anda pernah mendengar istilah Cloud Computing. Apa itu dan bagaimana mengoptimalkan potensinya dalam Bisnis Anda? Simak, selengkapnya di sini!

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

Cloud Computing menjadi populer dalam satu dekade terakhir karena memberikan manfaat bagi bisnis dengan operasi skala besar. Layanan Cloud Computing menyediakan cara yang terjangkau dan aman untuk menyimpan data serta mengaksesnya sesuai permintaan. Bisnis dapat mengoptimalkan potensinya dengan memilih penyedia yang handal, merencanakan migrasi data dengan hati-hati, melibatkan tim IT, dan memberikan pelatihan yang memadai. Dengan memanfaatkannya secara bijak, bisnis dapat menghemat biaya, meningkatkan efisiensi, dan meraih kesuksesan.

Apa itu Cloud Computing atau Komputasi Awan?

Cloud Computing adalah pengiriman layanan komputasi melalui internet, tanpa kebutuhan untuk memiliki infrastruktur fisik sendiri. Dengan menggunakan Cloud, bisnis dapat mengakses server, penyimpanan data, basis data, jaringan, perangkat lunak, dan lainnya secara cepat dan fleksibel. Keuntungan utamanya adalah Anda hanya membayar untuk layanan yang digunakan, sehingga dapat menghemat investasi awal dan mudah menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan bisnis Anda. Dengan memanfaatkannya, Anda dapat mencapai inovasi lebih cepat, mendapatkan sumber daya yang fleksibel, dan mengoptimalkan skala ekonomis untuk kesuksesan bisnis Anda.

Cloud Computing Digunakan untuk Apa?

1. Penyimpanan Data

Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan data mereka secara online, yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja melalui internet. Layanan penyimpanan cloud seperti Dropbox, Google Drive dan OneDrive memungkinkan pengguna untuk menyimpan file mereka secara aman dan melakukan sinkronisasi di berbagai perangkat.

2. Pengembangan dan Penyediaan Aplikasi

Platform ini memberikan kemampuan yang dapat disesuaikan dan dapat diperbesar untuk membangun, menguji, dan meluncurkan aplikasi, termasuk layanan hosting web dan aplikasi. Dalam lingkungan cloud, pengembang dapat mengakses sumber daya Cloudi yang diperlukan, seperti server, basis data, dan infrastruktur jaringan, tanpa harus mengelola prasarana fisik mereka sendiri. Platform-as-a-Service (PaaS) seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform (GCP) menyediakan lingkungan pengembangan yang kuat untuk mengembangkan dan menyebarkan (deployment) aplikasi.

3. Pengolahan Data dan Analitik

Pengolahan dan analisis data yang diskalakan dan cepat dengan teknologi ini. Dalam hal ini memungkinkan penggunaan teknik analitik seperti pemodelan prediktif, analisis big data, dan  untuk mendapatkan wawasan dan informasi yang berharga.

4. Skalabilitas dan Kinerja

Skalabilitas yang mudah dan cepat dari sumber daya cloud dapat Anda rasakan dengan adanya teknologi ini. Pengguna dapat menambah atau mengurangi kapasitasnya sesuai dengan permintaan mereka. Misalnya, jika suatu bisnis mengalami lonjakan lalu lintas selama periode penjualan online, mereka dapat dengan cepat meningkatkan kapasitas server mereka untuk mengakomodasi volume pengguna yang lebih tinggi tanpa harus merancang untuk membangun manual.

5. Pencadangan Data dan Pemulihan Bencana

Ketika menghadapi berbagai kondisi ketidakpastian, alangkah lebih baik mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk. Cloud memungkinkan kita membackup / membuat cadangan data di tempat selain penyimpanan umum Anda. Ketika terjadi kebakaran di kantor, data terhapus, data rusak dan berbagai bencana lainnya maka Anda tidak perlu memusingkan berbagai data penting perusahaan karena telah memiliki cadangan. Namun manfaat lain yang diperoleh dari penggunaan Cloud adalah efektivitas biaya dari solusi pemulihan bencana yang memberikan pemulihan Cloud lebih cepat dari jaringan lokasi fisik.

Apa Saja Layanan Cloud Computing?

Ada beberapa layanan yang umum digunakan, di antaranya:

- Infrastructure as a Service (IaaS)

Layanan ini menyediakan akses ke infrastruktur IT virtual, seperti server virtual, jaringan, dan penyimpanan. Pengguna dapat mengelola dan mengontrol sistem operasi, aplikasi, dan konfigurasi, sementara penyedia cloud bertanggung jawab atas prasarana fisiknya.

- Platform as a Service (PaaS)

Layanan ini memberikan lingkungan pengembangan dan implementasi aplikasi yang terpusat di cloud. Pengguna dapat mengembangkan, menguji, dan menerapkan aplikasi tanpa perlu mengelola prasarana yang mendasarinya. PaaS menyediakan komponen-komponen yang siap digunakan, seperti database, runtime environment, dan framework pengembangan.

- Software as a Service (SaaS)

Ini adalah layanan yang menyediakan akses ke aplikasi perangkat lunak melalui internet. Pengguna dapat menggunakan aplikasi tersebut tanpa perlu menginstal atau mengelola prasarana di belakangnya. Contoh SaaS populer termasuk layanan email cloud, manajemen keuangan, dan kolaborasi tim.

- Serverless Computing

Juga dikenal sebagai Function as a Service (FaaS), ini adalah model yang memungkinkan pengembang untuk menulis dan menjalankan kode tanpa perlu memikirkan prasarana server. Pengguna hanya membayar untuk waktu komputasi yang benar-benar digunakan saat kode dieksekusi.

- Database as a Service (DBaaS)

Layanan ini menyediakan akses ke database yang dihosting di cloud. Pengguna dapat menyimpan, mengelola, dan mengakses data mereka melalui antarmuka yang disediakan. DBaaS menghilangkan kebutuhan untuk mengelola infrastruktur database secara langsung.

- Storage as a Service

Layanan ini memberikan kapasitas penyimpanan yang skalabel dan diakses melalui internet. Pengguna dapat menyimpan, mengelola, dan mengakses data mereka secara aman. Layanan ini berguna untuk menyimpan file, backup data, dan kolaborasi berkas.

- Container as a Service (CaaS)

Model ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan dan mengelola container di lingkungan cloud. Container menyediakan cara yang efisien dan portabel untuk menjalankan aplikasi yang terisolasi.

Ini hanyalah beberapa contoh cloud computing yang umum digunakan, dan terdapat banyak layanan lainnya yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.

Jenis Cloud Computing

Ada beberapa jenis cloud computing yang umum digunakan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Public Cloud: Cloud publik menyediakan oleh penyedia cloud publik kepada umum melalui internet. Sumber dayanya, seperti server virtual, penyimpanan, dan jaringan, dibagikan oleh banyak pengguna. Contoh penyedia cloud publik termasuk Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform.
  • Private Cloud: Cloud pribadi adalah prasarana cloud yang dioperasikan secara khusus untuk satu organisasi. Cloud ini dapat dikelola oleh organisasi itu sendiri atau oleh pihak ketiga, dan dapat berada di dalam perusahaan (on-premises) atau di lokasi eksternal. Cloud pribadi memberikan kontrol yang lebih besar atas keamanan dan privasi data.
  • Cloud Hibrida: Cloud hibrida menggabungkan prasarana cloud publik dan pribadi. Dalam model ini, beberapa sumber daya dan aplikasi dikelola di cloud publik, sementara yang lain tetap di cloud pribadi. Cloud hibrida memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan keuntungan skalabilitas dan fleksibilitas cloud publik, sambil menjaga kontrol dan keamanan data yang sensitif di cloud pribadi.
  • Community Cloud: Community cloud digunakan oleh beberapa organisasi dengan kepentingan dan kebutuhan bersama. Misalnya, beberapa organisasi di industri yang sama atau sektor pemerintah dapat berbagi prasarana cloud untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya.
  • Cloud Multitenant: Cloud multitenant adalah model di mana sumber daya cloud yang sama digunakan oleh banyak pengguna atau "penyewa" yang berbeda secara bersamaan. Setiap penyewa memiliki lingkungan yang terisolasi dan aman untuk menggunakan cloud tersebut.
  • Cloud Manajemen Layanan: Cloud manajemen layanan yang fokus pada penyediaan alat dan layanan untuk mengelola dan mengontrol lingkungan cloud. Ini mencakup pengelolaan sumber daya, pengaturan kebijakan, pemantauan kinerja, dan otomatisasi tugas-tugas administratif.
  • Fog Computing: Fog computing, juga dikenal sebagai edge computing, adalah konsep yang membawa penyimpanan data lebih dekat ke sumbernya, yaitu di tepi jaringan (edge), seperti perangkat Internet of Things (IoT). Hal ini memungkinkan pemrosesan data yang cepat dan pengambilan keputusan real-time tanpa perlu mengirimkan data ke cloud pusat.

Jenis-jenis di atas dapat berbeda dalam hal kepemilikan, penggunaan sumber daya, dan lingkup penggunaan. Organisasi dapat memilih jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka berdasarkan keamanan, privasi, skala, dan kebutuhan bisnis mereka.

Contoh Cloud Computing

Cloud Computing adalah model penghitungan yang melibatkan penyediaan sumber daya komputasi seperti server, penyimpanan data, jaringan, perangkat lunak, dan layanan melalui internet. Berikut ini adalah beberapa contoh yang umum digunakan:

  • Penyimpanan Data di Cloud: Pengguna dapat menyimpan data mereka di penyedia cloud seperti Dropbox, Google Drive, atau OneDrive. Data tersebut dapat diakses dari berbagai perangkat dengan koneksi internet.
  • Komputasi Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS): Penyedia cloud seperti Amazon Web Services (AWS) atau Microsoft Azure menyediakan prasarana seperti server virtual, jaringan, dan penyimpanan yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengelola aplikasi dan layanan mereka sendiri.
  • Platform sebagai Layanan (PaaS): Platform seperti Heroku, Google App Engine, atau Microsoft Azure menyediakan lingkungan pengembangan dan hosting yang memungkinkan pengembang untuk membuat, menguji, dan menjalankan aplikasi mereka di lingkungan cloud.
  • Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS): Contoh dari SaaS adalah aplikasi web seperti Gmail, Office 365, atau Salesforce. Pengguna dapat mengakses aplikasi ini melalui browser web tanpa perlu menginstal perangkat lunak secara lokal.
  • Basis Data sebagai Layanan (DBaaS): Layanan seperti Amazon RDS, Microsoft Azure SQL Database, atau Google Cloud SQL menyediakan akses ke basis data yang dikelola di cloud. Pengguna dapat menyimpan dan mengelola data mereka dengan menggunakan layanan ini tanpa harus mengelola prasarana sendiri.
  • Analitik sebagai Layanan (AaaS): Penyedia cloud menyediakan layanan analitik yang memungkinkan pengguna untuk menganalisis data mereka menggunakan algoritma dan model yang kompleks. Contoh termasuk layanan seperti Amazon Redshift, Google BigQuery, atau Microsoft Azure Machine Learning.
  • Kontainerisasi: Komputasi awan juga mendukung penggunaan teknologi kontainer seperti Docker dan Kubernetes. Dengan menggunakan kontainer, pengguna dapat mengemas aplikasi mereka beserta dependensinya ke dalam lingkungan yang terisolasi yang dapat dijalankan di berbagai platform cloud.

Ini hanya beberapa contoh yang umum digunakan. Modelnya akan terus berkembang, dan ada banyak layanan dan model bisnis lain yang terus muncul dengan perkembangan teknologi

Bagaimana Cara Kerja Cloud Computing?

Cloud computing bekerja dengan menggunakan prasarana fisik yang terdiri dari server, jaringan, dan Hardware lainnya di pusat data penyedia cloud. Prasarana ini di-virtualisasi, memungkinkan server fisik dibagi menjadi mesin virtual yang dapat digunakan oleh pengguna. Pengguna terhubung ke cloud melalui internet menggunakan perangkat mereka, dan dari sana mereka dapat mengakses berbagai cloud seperti IaaS, PaaS, dan SaaS. Sehingga memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengatur kapasitas sumber daya yang mereka butuhkan, dengan kemampuan untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah server virtual, ruang penyimpanan, dan sumber daya lainnya.

Keamanan data dikelola oleh penyedia cloud, yang menerapkan langkah-langkah keamanan seperti enkripsi, firewall, dan pemantauan untuk melindungi data pengguna. Selain itu, model pembayaran berbasis penggunaan memungkinkan pengguna hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan, memungkinkan kontrol biaya yang lebih baik. Melalui cara kerjanya yang fleksibel dan scalable, memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan sumber daya komputasi yang kuat dan mengakses layanan yang diperlukan tanpa harus memikirkan prasarana fisik di belakangnya.

Manfaat Cloud Computing untuk Bisnis

Cloud computing memberikan berbagai manfaat bagi individu, organisasi, dan industri secara keseluruhan. Beberapa manfaat utamanya meliputi:

  • Skalabilitas: Memungkinkan organisasi untuk dengan mudah meningkatkan atau menurunkan kapasitas sumber dayanyai, seperti server, penyimpanan, dan jaringan, sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini memungkinkan skala yang lebih fleksibel dan efisien, sehingga organisasi dapat menyesuaikan sumber daya sesuai dengan permintaan yang berubah-ubah.
  • Efisiensi Biaya: Dengan menggunakannya, organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membangun dan memelihara prasarana fisik sendiri. Biaya investasi awal untuk perangkat keras dan perangkat lunak dapat dikurangi, dan biaya operasional seperti pemeliharaan, upgrade, dan peningkatan kapasitas juga dapat dikelola oleh penyedia cloud. Organisasi hanya membayar berdasarkan penggunaan yang sebenarnya, sehingga dapat mengoptimalkan pengeluaran IT mereka.
  • Aksesibilitas dan Fleksibilitas: Memungkinkan akses ke data dan aplikasi dari mana saja dan kapan saja selama terhubung ke internet. Pengguna dapat dengan mudah mengakses dan berbagi data mereka di berbagai perangkat, termasuk komputer, tablet, dan ponsel pintar. Ini memberikan fleksibilitas kerja dan kolaborasi yang lebih besar, serta memungkinkan penggunaan jarak jauh dan mobilitas yang lebih mudah.
  • Keandalan dan Ketersediaan: Penyedia cloud umumnya memiliki prasarana yang sangat andal dan diatur dengan baik, dengan dukungan tingkat layanan yang tinggi (SLA). Mereka menawarkan redundansi dan toleransi kesalahan, sehingga meminimalkan risiko downtime dan memastikan ketersediaan layanan yang tinggi. Dalam kasus bencana alam atau kegagalan Hardware lokal, data dan aplikasi yang disimpan di cloud tetap aman dan dapat diakses.
  • Keamanan dan Privasi: Meskipun kekhawatiran tentang keamanan cloud masih ada, penyedia cloud umumnya menawarkan tindakan keamanan yang kuat dan tingkat enkripsi yang tinggi untuk melindungi data pengguna. Mereka memiliki tim ahli dalam keamanan informasi yang memonitor dan mengamankan lingkungan cloud. Selain itu, penyedia cloud mematuhi kebijakan dan peraturan keamanan yang relevan untuk menjaga privasi data pengguna.
  • Inovasi dan Kekuatan Komputasi Tinggi: Memungkinkan organisasi untuk dengan cepat mengadopsi teknologi baru dan mengakses kekuatannya yang tinggi. Cloud sering menyediakan akses ke platform pengembangan dan layanan siap pakai, seperti big data analytics, machine learning, kecerdasan buatan, dan komputasi berbasis serverless. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan solusi inovatif dengan biaya dan kompleksitas yang lebih rendah.
  • Lingkungan Ramah: Dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Pengguna dapat mengelola konsumsi daya dan skala sumber daya secara dinamis sesuai permintaan, menghindari pemborosan energi yang sering terjadi dalam prasarana on-premises. Selain itu, penyedia cloud sering berinvestasi dalam teknologi hijau dan energi terbarukan untuk mengurangi jejak karbon mereka.

Manfaat-manfaat ini menjadikannya sebagia pilihan yang populer untuk berbagai kebutuhan bisnis, termasuk penyimpanan data, pengembangan aplikasi, analitik, dan prasarana IT secara umum.

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Cloud Computing

Cloud Computing sebagai dari kemajuan teknologi memiliki berbagai kelebihan :

  • Biaya: Pindah ke cloud membantu perusahaan mengoptimalkan biaya TI . Hal ini karena teknologi ini meniadakan biaya modal besar di awal untuk membeli perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan dan menjalankan pusat data di lokasi rak server penyedia layanan, alis tidak perlu memusingkan terkait listrik sepanjang waktu untuk daya dan pendinginan serta pakar TI untuk mengelola prasarana kita.
  • Skala Global: Manfaat layanannya mencakup kemampuan untuk menskalakan secara elastis. Dalam istilah cloud, itu berarti memberikan sumber daya TI dalam jumlah yang tepat—misalnya, lebih banyak atau lebih sedikit daya komputasi, penyimpanan, bandwidth—tepat saat dibutuhkan, dan dari lokasi geografis yang tepat alias mudah melakukan penyesuaian.
  • Keamanan: Banyak penyedia cloud menawarkan serangkaian kebijakan, teknologi, dan kontrol yang memperkuat postur keamanan Anda secara keseluruhan, membantu melindungi data, aplikasi, dan prasarana Anda dari potensi ancaman. Tentunya mereka telah memiliki SOP yang jelas dan teruji bagi keamanan.
  • Kecepatan: Sebagian besar layanannya disediakan dengan layanan mandiri dan sesuai permintaan, sehingga bahkan sejumlah besar sumber dayanyadapat disediakan dalam hitungan menit. Bahkan biasanya hanya dengan beberapa klik mouse akan memberi bisnis banyak fleksibilitas dan menghilangkan tekanan dari perencanaan kapasitas yang mungkin kelebihan atau kekurangan.
  • Produktivitas: Pusat data di tempat biasanya memerlukan banyak "memutar dan menumpuk" penyiapan Hardware, penambalan perangkat lunak, dan tugas manajemen TI lainnya yang tentunya memakan waktu dan tenaga. Komputasi cloud menghilangkan kebutuhan akan banyak tugas ini, sehingga tim TI dapat meluangkan waktu untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih penting.
  • Keandalan: Membuat pencadangan data, pemulihan bencana, dan kelangsungan bisnis lebih mudah dan murah karena data dapat dicerminkan di beberapa situs di jaringan penyedia cloud sehingga dapat diandalkan dalam berbagai tantangan.

Selain memiliki kelebihan Cloud Computing juga memiliki berbagai kekurangan sebagai berikut:

  • Ketergantungan pada Konektivitas Internet: Pengguna harus memiliki koneksi internet yang andal dan cepat untuk mengakses dan menggunakan cloud. Jika koneksi internet terputus atau tidak stabil, akses ke sumber dayanya dapat terganggu atau bahkan tidak tersedia sama sekali.
  • Masalah Keamanan dan Privasi Data: Menyimpan data dan aplikasi di cloud berarti mempercayakan keamanan dan privasi kepada penyedia  cloud. Meskipun penyedia cloud biasanya memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat, masih ada potensi risiko keamanan seperti serangan siber, kebocoran data, atau pelanggaran privasi. Penting bagi pengguna cloud untuk memastikan bahwa penyedia cloud mereka memiliki langkah-langkah keamanan yang memadai.
  • Ketergantungan Pada Penyedia Cloud: Pengguna menjadi ketergantungan pada penyedia cloud untuk penyediaan sumber dayanya. Jika penyedia cloud mengalami masalah teknis atau kebangkrutan, pengguna dapat menghadapi gangguan atau kehilangan akses ke data dan aplikasi mereka. Oleh karena itu, penting untuk memilih penyedia cloud yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik.
  • Keterbatasan Kontrol dan Visibilitas: Dalam lingkungan cloud, pengguna sering memiliki keterbatasan dalam mengendalikan dan mengelola prasarana fisik di balik cloud. Hal ini dapat menyebabkan keterbatasan dalam visibilitas dan kendali atas kinerja, keamanan, dan privasi data. Pengguna harus mempercayakan penyedia cloud untuk menjaga kualitas dan keandalan layanan.
  • Biaya Jangka Panjang: Meskipun dapat mengurangi biaya investasi awal dalam prasarana, pengguna perlu mempertimbangkan biaya jangka panjang yang terkait dengan penggunaan cloud. Jika penggunaan sumber dayanya meningkat secara signifikan, biaya bulanan atau per pengguna dapat meningkat dan menjadi mahal dalam jangka panjang.

Cara Penggunanya Memaksimalkan Cloud Computing dalam Bisnis

Dalam konteks bisnis, Cloud Computing dapat digunakan untuk memaksimalkan nilai bisnis. Apabila sejak awal sudah memiliki perencanaan atau tujuan ataupun urgensi mengapa perusahaan ingin memanfaatkannya. Apakah sudah jelas dengan mendorong penggunaan teknologi  Cloud Computing akan memperoleh benefit yang sebanding, entah untuk masa kini maupun di masa depan? Tentunya dengan memahami kegunaan sesungguhnya, akan lebih memungkinkan untuk menggunakannya dengan tepat maksimal.

Banyak tim TI tidak berpikir dalam konteks sebelumnya dan malah memilih teknologi berdasarkan "firasat", terutama jika itu adalah produk atau konfigurasi populer yang digunakan perusahaan lain dengan sukses. Tim perlu mendefinisikan bagaimana dan mengapa teknologi tersebut sukses sebelumnya meniru perilaku perusahaan lain. Dengan memahami teknologinya secara komprehensif sebelumnya itu, maka akan memungkinkan perlu dilakukan perencanaan untuk menentukan bagaimana layanan terbaik dioperasikan setelah penerapan dan berkelanjutan.

Selain mempertimbangkan benefit, penting pula memperhatikan seberapa besar biaya yang mesti dikeluarkan dalam menerapkan teknologinya. Anda dapat memulai dengan menggunakan teknologi Cloud untuk membantu tugas pelengkap, cadangan dan seiring waktu dapat dievaluasi dan ditingkatkan penggunaannya apabila memberikan manfaat lebih besar daripada biayanya bagi perusahaan.

Alhasil melalui berbagai cara di atas kita dapat menggunakannya secara efektif dan efisien sehingga dapat memaksimalkannya dalam bisnis Anda.

Kesimpulan

Kita telah membahas banyak hal terkait Cloud Computing, penyaluran atau pengiriman berbagai layanan komputasi melalui internet. Komputasi awan dapat digunakan untuk penyimpanan data, pengembangan dan penyediaan aplikasi, pengolahan data dan analitik, skalabilitas dan kinerja hingga pencadangan data dan pemulihan bencana. Teknologi ini memiliki kelebihan yaitu, biaya, skala global, keamanan, kecepatan, dan produktivitas serta, serta keandalan. Selain itu, terdapat pula kekurangannya, yakni ketergantungan pada konektivitas internet, masalah keamanan dan privasi data, ketergantungan pada penyedia layanan cloud, keterbatasan kontrol dan visibilitas, hingga biaya jangka panjang. Terakhir kita juga membahas cara memaksimalkannya dalam bisnis, yaitu dengan mempertimbangan urgensi memanfaatkannya, pertimbangkan benefit dan biaya, hingga mulai dengan tugas pelengkap dan evaluasi.

Salah satu layanannya yang populer adalah penyimpanan data. Data disimpan dengan tujuan untuk diolah dengan berbagai teknik agar dapat memberikan insight bagi pembuatan keputusan perusahaan. Jika Anda tertarik mempelajari berbagai teknik pengolahan data dan pemanfaatannya lebih lanjut hingga berkarir di dunia data hingga #JadiTalentaData handal, Anda dapat mengikuti Bootcamp Algoritma Data Science yang memiliki serangkaian program yang dapat membantu Anda menguasai dunia data di industri yang Anda minati. Yuk, bergabung bersama Algoritma sekarang!

TONI ANDREAS SUSANTO


Jika Anda tertarik dengan artikel seputar Insight Data Science dan beragam topik menarik lainnya, jadilah orang pertama yang membacanya dengan melakukan subscribe blog dibawah ini!

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School