Memahami Kelebihan dan Kelemahan Open Data

Memahami kelebihan dan kelemahan open data, benarkah jenis data ini memberikan akses yang lebih luas? Berikut penjelasan detailnya.

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

Apa saja kelebihan dan kelemahan open data? Open data menjadi salah satu topik yang banyak dibicarakan belakangan ini. Ini merupakan jenis data yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan bisa terus dikembangkan. Namun, sebenarnya, apa itu open data? Apakah kelebihan dan kelemahan open data? Anda bisa menyimak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Open Data?

Open data merupakan data yang dapat diakses, digunakan, dan dibagikan oleh siapa saja. Disebut dengan istilah “open data” karena data bersifat terbuka. Perlu diingat, sebuah data baru bisa dikatakan sebagai open data jika tersedia dalam format umum yang dapat dibaca mesin sehingga bisa dipergunakan oleh banyak orang.

Selain itu, open data harus dilisensikan sebelum bisa digunakan. Lisensi tersebut berfungsi memberikan izin kepada orang lain untuk bisa menggunakan data dengan cara apa pun yang mereka inginkan, termasuk mengubah, menggabungkan, dan membagikannya dengan orang lain, bahkan secara komersial.

Dengan kata lain, open data dapat diakses, digunakan, dan bahkan dibagikan oleh siapa saja. Penggunaannya tidak terbatas pada pihak tertentu, bisa oleh pemerintah, bisnis, maupun individu. Open data dapat digunakan untuk menghasilkan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Kelebihan Open Data

Ada beberapa kelebihan open data yang dapat Anda nikmati, di antaranya:

1. Aksesibilitas tinggi

Kelebihan utama open data terletak pada aksesibilitasnya. Pengumpulan serta pembersihan data bisa memakan biaya yang amat mahal. Terlebih, masih banyak perusahaan maupun proyek yang belum memiliki kapabilitas untuk mengumpulkan dan mengelola data berskala besar. Penerapan open data akan meningkatkan jumlah rangkaian data yang dapat diakses oleh banyak orang sekaligus. Itu berarti, ada lebih banyak sumber daya untuk menganalisis data dan menarik kesimpulan.

2. Meningkatkan transparansi

Selain itu, open data juga dapat meningkatkan transparansi. Open data tersedia secara bebas dan terbuka untuk umum. Itu akan mengurangi hambatan bagi masyarakat umum, maupun pemangku kepentingan dalam memahami topik tertentu. Memiliki data juga akan memberdayakan pemangku kepentingan maupun petinggi untuk bertindak dan mengambil keputusan berdasar data.

3. Mengurangi risiko korupsi

Dengan meningkatnya transparansi, maka akuntabilitas pun meningkat. Otomatis, potensi munculnya korupsi dapat ditekan. Hal ini dapat dicapai melalui penerapan open data terbuka milik pemerintah. Open data akan memperkuat integritas antara pembuat kebijakan, pemerintah, perusahaan, dan warga negara dengan mengurangi terjadinya mal-administrasi, kesenjangan tata kelola, maupun korupsi terang-terangan

Kelemahan Open Data

Lalu, bagaimana dengan kelemahan open data? Meski menawarkan beberapa kemudahan, ternyata ada beberapa kelemahan open data, yaitu:

1. Penyalahgunaan data

Penyalahgunaan open data bisa terjadi karena aksesibilitas yang tinggi. Akan selalu ada risiko bahwa data mungkin sengaja atau tidak sengaja diubah dan digunakan untuk tindakan yang merugikan. Salah satu contoh yang paling sering terjadi adalah cherry-picking data, misalnya ketika seseorang hanya menyebutkan bagian kecil dari suatu penelitian orang lain untuk menyesuaikan perspektif tertentu.  

Contoh lainnya adalah penarikan asumsi yang tidak sejalan. Contohnya, terdapat penelitian dengan kesimpulan bahwa masyarakat daerah A suka nasi goreng. Namun, setelah hasil penelitian dipublikasikan, temuan tersebut diubah interpretasinya menjadi “masyarakat daerah A tidak suka mie goreng”. Kalimat ini memang belum tentu salah, tapi tidak sejalan dengan temuan aslinya.

2. Ancaman keamanan data

Open data selain memberikan kemudahan, juga menghadirkan risiko keamanan bagi pihak yang menyediakan informasi, mulai dari hilangnya kerahasiaan agensi hingga kompromi informasi identifikasi pribadi.

Perlu diingat, baik open data maupun exclusive data diatur oleh Undang-Undang. Tujuannya tidak lain adalah untuk melindungi hak individu dan menjaga dari penggunaan data yang berbahaya. General Data Protection Regulation (GDPR) memperkenalkan Undang-Undang pertama mengenai privasi data. GDPR telah disebut-sebut sebagai pengembangan regulasi paling signifikan dalam kebijakan informasi, yang mempengaruhi penetapan kebijakan privasi data di wilayah lain.

Itu artinya, meski open data boleh digunakan oleh siapa saja, penyedia informasi memiliki perlindungan khusus dan hal itu telah diatur Undang-Undang.

Kesimpulan

Open data adalah data yang dapat diakses, digunakan, dan dibagikan oleh siapa saja. Dengan begitu, data akan lebih mudah dikembangkan hingga menjadi informasi yang bermanfaat. Namun, kebebasan akses open data juga ibarat “pedang bermata dua”. Akses yang mudah bisa meningkatkan potensi risiko keamanan bagi pihak penyedia informasi.

Anda dapat meminimalisir risiko keamanan data dengan mempelajari tentang cara kerja data itu sendiri. Algoritma Data Science School menyediakan kelas data science dengan berbagai tingkatan. Kami juga menyediakan corporate training untuk perusahaan. Untuk informasi pendaftaran, silakan klik di sini.

Referensi:

  • Europa.eu - What is open data? (diakses pada 23 Juni 2022)
  • Merl Center - The Pros and Cons of Open Data (diakses pada 23 Juni 2022)
  • OpenGeoEdu - Pros and cons of Open Data (diakses pada 23 Juni 2022)

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School