Prediksi Harga BBM Tahun 2023: Naik atau Turun?

Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi kenaikan dan penurunan harga BBM. Yuk, telusuri perkembangan BBM secara komprehensif dengan data berikut ini!

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

Pada beberapa bulan yang lalu tepatnya September 2022 telah terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Kenaikan ini menimbulkan pro dan kontra, di pihak pro menganggap ini merupakan langkah yang tepat dikarenakan subsidi BBM sudah semakin membebani APBN dan belum tepat sasaran, di pihak yang lain mereka menganggap kenaikan BBM ini tidak tepat sebab masih dalam tahap pemulihan perekonomian sehingga dapat berujung pada perlambatan pemulihan perekonomian Indonesia sebab berpotensi memicu ketidakstabilan harga berbagai barang seperti kebutuhan pokok dan sebagainya.

Melalui berbagai pro dan kontra terhadap kenaikan harga BBM, akhirnya pemerintah mesti mengambil keputusan yang sulit yaitu menaikan harga BBM subsidi. Pada kesempatan kali ini kita ingin mengulas peristiwa naik dan turunnya BBM melalui data yang disertai visualisasi. Melalui data ini akan sangat berguna dalam memahami bagaimana sih perkembangan harga BBM dengan objektif. Selain itu, melalui visualisasi akan memudahkan kita dalam memahami dan memperoleh insight. Tentu sudah tidak sabar bukan? Yuk pahami bersama !

Harga Bensin Dunia, Termasuk Murah atau Mahal Bensin di Indonesia?

Berdasarkan data di atas terdapat top 5 negara yang menjual harga bensin termurah di dunia. Pada peringkat pertama adalah Venezuela dengan harga $ 0.016 atau sekitar Rp. 247.45 per liter dan peringkat kelima, yaitu Algeria dengan harga $ 0.334 atau sekitar Rp 5,165.43 per liter. Tentu harga ini terlihat cukup murah, jika dibandingkan dengan Indonesia. Kelima negara ini dapat menjual bensin dengan harga murah disebabkan merupakan negara penghasil minyak yang sekaligus menjadi eksportir minyak, sudah tentu mereka dapat menjual harga bensin dengan terjangkau.

Selain negara yang menjual bensin termurah, tentu saja ada yang termahal pula. Berdasarkan data di atas terdapat top 5 negara yang menjual harga bensin termahal di dunia. Pada peringkat pertama adalah Hongkong dengan harga $ 2.96 atau sekitar Rp. 45,777.44 per liter dan peringkat kelima yaitu Denmark dengan harga $ 2.09 atau sekitar Rp 32,322.58 per liter. Tentu harga ini terlihat cukup mahal, jika dibandingkan dengan negara kita, yaitu Indonesia. Kelima negara ini menjual bensin dengan harga sangat mahal disebabkan ingin mengurangi emisi dari bensin, kurangnya subsidi dan sebagainya.

Setelah kita mengulas harga bensin dunia, yaitu negara-negara dengan harga bensin termurah dan termahal. Sekarang kita akan mencoba menentukan apakah harga bensin di Indonesia tergolong mahal atau murah sih? Tentu saja kita tidak dapat membandingkan harga Bensin Indonesia dengan top 5 negara termahal atau termurah, informasi tersebut hanya sebagai referensi saja.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membandingkan harga bensin Indonesia di Kawasan Asia Tenggara alias ASEAN. Ternyata Indonesia di posisi dua terakhir apabila diurutkan dari yang termahal alias tergolong murah, dengan harga $ 0.84 atau sekitar Rp.13,000, ini jika dibandingkan berdasarkan jenis bensin RON 95, yang mana merupakan bensin berkualitas tinggi dan telah memenuhi standar internasional.

Selain itu, ternyata negara Singapura merupakan negara yang menjual bensin termahal dengan harga $ 1.95 atau sekitar Rp.30,157.43 dan yang termurah adalah Malaysia dengan harga $ 0.47 atau sekitar Rp.7,268.71.

Sejarah Naik Turun BBM di Indonesia

Ketika kita melihat perkembangan harga BBM dari tahun 1945 hingga 2022 terlihat terjadi fluktuasi harga dari tahun ke tahun dan memiliki tren yang meningkat. Pada era presiden pertama, yaitu Soekarno, BBM belum pernah naik sehingga berada di harga konstan sebesar Rp.150 per liter.

Kemudian pada era presiden Soeharto mulai terjadi kenaikan harga seiring waktu dan puncaknya pada akhir masa kepemimpinannya pada tahun 1998 dengan harga BBM sebesar Rp. 1,200 per liter. Lalu pada masa peralihan presiden Soeharto ke BJ. Habibie, terjadi penurunan harga sehingga menjadi Rp. 1,000 per liter.

Selanjutnya presiden BJ. Habibie digantikan oleh Gus Dur, ia awalnya menurunkan harga BBM menjadi Rp. 600 per liter kemudian menaikannya seiring waktu hingga masa akhir kepemimpinan beliau, BBM menjadi sebesar Rp. 1,450 per liter.

Kemudian ketika era presiden Megawati, BBM mengalami kenaikan harga hingga pada tahun akhir masa kepemimpinannya BBM menjadi Rp. Per 1,810 liter. Lalu pada masa kepresidenan SBY, BBM mengalami beberapa kali kenaikan seperti pada tahun 2005, 2008 dan puncaknya pada tahun 2014, yaitu BBM menjadi Rp. 6,500 per liter, meskipun pada tahun 2008 dan 2009 pernah turun.

Selanjutnya pada era presiden Jokowi, BBM mengalami kenaikan dan penurunan, harga terendah berada pada tahun 2015 dan 2016 yaitu Rp. 6,800 per liter dan harga tertinggi berada pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp. 10,000 per liter.

Ternyata dapat kita simpulkan harga BBM di Indonesia sejak 1945 hingga 2022 terjadi fluktuasi (naik-turun) harga, tentu saja pemerintah dalam memutuskan menurunkan atau menaikan harga BBM disertai oleh berbagai pertimbangan berat dan sulit.

Naik Turun Harga BBM di Era Jokowi

Sekarang kita akan mengulas lebih lanjut mengenai naik turun harga BBM bersubsidi di era presiden Jokowi. Pada grafik yang berwarna biru menggambarkan pergerakan harga Premium yang kemudian digantikan oleh Pertalite sebagai BBM subsidi dan grafik berwarna hijau menggambarkan pergerakan harga Solar dalam liter.

Apabila kita lihat setelah masa pergantian presiden SBY ke Jokowi, ia langsung menaikan harga BBM bersubsidi sebesar masing-masing Rp. 2,000 per liter. Harga terendah Pertalite terjadi pada 1 Maret 2015 & 1 April 2016 sebesar Rp. 6,800 per liter dan tertinggi pada 3 September 2022 sebesar Rp. 10,000 per liter.

Kemudian untuk Solar, harga terendah terjadi pada 1 April 2016 sebesar Rp. 5,150 dan tertinggi pada 18 November 2014 sebesar Rp. 7,500 per liter. Selain itu, ketika kita lihat gap perbedaan Pertalite dan Solar semakin membesar setelah 28 Maret 2015. Hal ini dilakukan pemerintah dengan pertimbangan bahwa Solar digunakan untuk truk dan kendaraan pengangkut barang sehingga dapat mempengaruhi biaya akomodasi dan selanjutnya harga berbagai barang seperti kebutuhan pokok dapat dijaga tetap terjangkau.

Harga BBM di Indonesia Resmi Turun?

Beberapa hari yang lalu tepatnya 3 Januari 2023, PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya non subsidi di seluruh SPBU yang tersebar di Indonesia dari Aceh sampai dengan Papua mulai pukul 14.00 WIB.

BBM non subsidi ini terdiri dari Pertamax,  Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Apabila kita himpun dan analisa lebih lanjut, harga BBM non subsidi dapat dikelompokkan menjadi 5 kategori berdasarkan yang termurah hingga termahal.

Seperti yang kita lihat di atas, kategori 1 yang berwarna hijau tua memiliki harga lebih murah pada 4 jenis BBM non subsidi (Pertamax,  Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.) dibandingkan kategori lainnya, begitu pun untuk kategori 5 yang berwarna hijau stabilo yang merupakan kategori termahal.

Pada kategori satu diisi oleh daerah Aceh (NAD) dan didominasi oleh pulau jawa serta sekitarnya, termasuk DKI Jakarta. Kemudian kategori kedua didominasi oleh pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Selanjutnya kategori ketiga diisi oleh beberapa daerah di Sumatera seperti Riau dan Kepulauan Riau. Lalu pada kategori keempat dan kelima hanya diisi oleh satu provinsi yaitu Jawa Timur (kategori 4) dan Gorontalo (kategori 5). Dengan demikian, harga BBM non subsidi termurah berada pada provinsi DKI Jakarta sebagai contoh dan termahal di Gorontalo.

Ramalan Harga BBM di 2023

Pada ulasan di atas kita sudah banyak membahas berbagai pergerakan harga BBM yang telah terjadi. Tentu kurang lengkap apabila tidak mengulas apa yang mungkin akan terjadi di masa depan alias ramalan harga BBM di tahun 2023. PT Pertamina (Persero) memperkirakan harga minyak dunia akan cenderung menurun di 2023, tak setinggi tahun 2022 yang mengalami beberapa kali lonjakan harga. Hal ini didasarkan dengan anggapan The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan kembali menaikan produksi minyak pada kuartal 1-2023.

Nada serupa di sampaikan pula pada Agustus 2022 pemerintah Amerika Serikat (AS) memproyeksikan harga minyak dunia akan menurun mulai kuartal ketiga 2022 hingga akhir tahun 2023. Prediksi ini disampaikan Badan Administrasi Informasi Energi AS (Energy Information Administration/EIA) dalam laporan Short-Term Outlook edisi Agustus 2022. Mereka memperkirakan harga minyak dunia akan turun meskipun masih tetap lebih tinggi dibandingkan masa sebelum perang Rusia-Ukraina.

Memang banyak pihak yang memperkirakan harga BBM akan turun di tahun 2023. Kendati demikian, ramalan tersebut relatif sulit dipastikan sebab banyaknya ketidakpastian faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti perkembangan invasi Rusia ke Ukraina, sanksi produksi minyak Rusia, keputusan akhir negara-negara OPEC dan sebagainya.

Kesimpulan

Kita menyadari harga BBM mengalami pergerakan yang fluktuasi dari masa ke masa. Fluktuasi ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, entah itu kebijakan pemerintah maupun perkembangan kondisi global. Melalui data dan visualisasi di atas, kita telah memperoleh insight bahwa BBM di Indonesia relatif lebih murah dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Kita juga telah memahami bagaimana perkembangan harga BBM di setiap era kepresidenanan. Selain itu, kita juga telah mengulas bagaimana ramalan harga BBM di masa depan yang relatif sulit dipastikan.

Nah kita sudah menyadari begitu banyak kebermanfaatan data dan visualisasi. Anda juga dapat memiliki dan mengasah kemampuan visualisasi data dengan bergabung dengan kelas yang disediakan oleh Algoritma Data Science School. Anda akan mendapatkan pengalaman belajar visualisasi data terbaik dengan instruktur yang telah teruji di bidang ini. Segera daftarkan diri Anda dan ikuti kelasnya!

TONI ANDREAS SUSANTO


Jika Anda tertarik dengan artikel seputar Insight Data Science dan beragam topik menarik lainnya, jadilah orang pertama yang membacanya dengan melakukan subscribe blog dibawah ini!

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School