Keuntungan Menguasai Data Storytelling bagi Data Scientist

Data storytelling, teknik dalam data science yang digunakan untuk mengomunikasikan wawasan data agar lebih mudah dipahami audiens. Simak penjelasan lengkapnya di sini!

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

Data storytelling adalah suatu metode untuk membangun narasi yang menarik berdasarkan data dan analitik kompleks. Biasanya, ini digunakan untuk memengaruhi audiens dengan informasi tertentu.

Storytelling dalam data science sangat mirip dengan storytelling pada konteks umum. Pada kehidupan sehari-hari, storytelling dilakukan agar informasi yang disampaikan bisa memberikan dampak sesuai ekspektasi. Data storytelling memberikan manfaat tambahan dari data berupa wawasan yang lebih dalam dan bukti pendukung melalui grafik dan bagan.

Katakanlah data dari BMKG menemukan bahwa besok akan terjadi hujan yang disertai badai. Jika kemudian orang yang menyampaikan prakiraan cuaca tersebut tidak memiliki kemampuan storytelling, maka peringatan tersebut bisa saja dianggap sebagai informasi biasa karena tidak terlihat urgensinya. Namun, dengan storytelling yang baik, audiens bisa langsung menangkap pesan peringatan tersebut.

Dari situ, bisa diketahui betapa pentingnya data storytelling. Untuk lebih memahaminya, mari simak ulasan berikut ini.

Apa Itu Data Storytelling?

Data storytelling merupakan skill mengomunikasikan informasi yang didapat dari kumpulan data secara efektif menggunakan visualisasi dan narasi. Ini dapat digunakan untuk memasukkan wawasan data ke dalam konteks dan memengaruhi audiens dalam mengambil tindakan. Terdapat tiga komponen penting dalam data storytelling, yaitu:

  • Data: Analisis data yang akurat dan menyeluruh berfungsi sebagai dasar storytelling. Untuk menganalisis data bisa menggunakan analisis deskriptif, diagnostik, prediktif, dan preskriptif.
  • Narasi: Narasi bisa dalam bentuk lisan atau tertulis, kadang disebut juga alur cerita. Aspek ini digunakan untuk mengomunikasikan wawasan yang diperoleh dari data, konteks di sekitarnya, dan tindakan yang Anda rekomendasikan dengan tujuan memengaruhi audiens.
  • Visualisasi: Representasi visual dari data dan narasi Anda akan membuat cerita lebih menarik dan mudah diingat. Visualisasi bisa berupa bagan, grafik, diagram, gambar, atau video.

Kenapa Data Scientist Harus Bisa Storytelling?

"Dashboards and spreadsheets only tell you what is happening. But, they do not tell you why."

Tools yang Anda gunakan dalam analisis data hanya menampilkan grafik dan angka, tanpa narasi yang dapat dikomunikasikan kepada audiens. Di mata awam, hal tersebut jelas akan sulit untuk dimengerti. Padahal, sebenarnya informasi yang terkandung dalam data bisa membantu audiens mengambil keputusan penting.

Setiap kali mempresentasikan data di depan audiens, Anda perlu mengumpulkan dan menawarkan konteks kepada mereka. Konteks adalah segala sesuatu yang mengelilingi wawasan data. Dengan keterampilan data storytelling, seorang data scientist dapat membangun konteks yang relevan dan signifikan. Teknik bercerita yang baik membantu data scientist menjelaskan ide-ide mereka kepada audiens secara efektif.

Narasi penceritaan yang baik dapat membantu membuat data dan analitik lebih mudah dipahami. Seorang pencerita yang baik tidak hanya dapat membangkitkan emosi dan tanggapan dari audiens, tetapi juga mengajak mereka untuk belajar dan memahami apa yang ditampilkan.

Storytelling pada intinya merupakan kelanjutan dari business intelligence (BI) karena menggabungkan visualisasi data dengan narasi yang kuat untuk mendorong gagasan Anda kepada audiens. Data scientist dapat memanfaatkannya sebagai alat non-teknis untuk berbagi visi data yang kuat, menghasilkan ajakan bertindak, dan memengaruhi pengambilan keputusan.

Storytelling Sangat Mendukung Visualisasi Data

Sebaik-baik wawasan data adalah wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan agar dapat menyajikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti adalah dengan visualisasi data. Sebab, bagaimanapun juga, visual mampu menceritakan lebih banyak cerita jika dibandingkan dengan deretan angka.

Visualisasi data adalah cara yang efektif untuk menyampaikan banyak informasi dalam format yang mudah dicerna oleh audiens. Saat disajikan dalam bentuk mentah, kemungkinan besar data akan sulit dipahami audiens. Terlebih, deretan angka pada data juga dapat mengurangi minat audiens. Didukung teknik penceritaan yang bagus, maka visualisasi data bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi audiens.

Kesimpulan

Data storytelling adalah kemampuan untuk mengomunikasikan informasi yang didapat dari kumpulan data menggunakan narasi dan visualisasi. Penting bagi data scientist untuk menguasai data storytelling. Tanpa teknik penceritaan yang baik, sulit bagi audiens untuk bisa memahami wawasan data. Di mata audiens, data hanya akan terlihat sebagai deretan angka tanpa makna. Didukung visualisasi data yang menarik, data storytelling akan memberikan efek mendalam bagi audiens, bahkan membantu mereka dalam mengambil keputusan.

Ada banyak teknik yang bisa Anda gunakan agar data menghasilkan wawasan informatif bagi audiens. Salah satunya data storytelling yang dibahas dalam artikel ini. Di Algoritma Data Science School, Anda bisa mempelajari berbagai teknik tersebut untuk menyajikan data secara efektif. Untuk informasi selengkapnya, silakan klik di sini.

Referensi:

  • Simplilearn - Value of Mastering Data Visualization and Storytelling for Data Scientist (diakses 4 Agustus 2022)
  • The Presentation Company - The Ultimate Guide: Data Visualization vs. Storytelling with Data (diakses 4 Agustus 2022)
  • Harvard Business School - Data Storytelling (diakses 4 Agustus 2022)

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School