SAS vs R, Mana yang Lebih Baik?

SAS vs R adalah dua bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk keperluan pengolahan data. Mana yang lebih baik dari keduanya?

Bunga Dea Laraswati
Bunga Dea Laraswati

Table of Contents

SAS dan R adalah dua hal yang sering digunakan untuk pengolahan data. Dua perangkat ini memberi pengaruh yang cukup signifikan bagi perkembangan sebuah bisnis. Pasalnya, perusahaan memerlukan hasil analisis data untuk mengambil keputusan bisnis baru. Apabila pengolahan datanya tepat dan sesuai sasaran, sebuah bisnis dapat berkembang dengan baik mengikuti selera pasar dan tren yang sedang berlangsung. Namun, manakah yang lebih baik dari SAS vs R? Untuk mengetahui jawaban lengkapnya, simak penjelasan berikut ini!

Mengenal SAS dan R

SAS adalah kependekan dari Statistical Analysis Software, perangkat analisis data yang banyak digunakan oleh para ahli guna meningkatkan kinerja sebuah bisnis. Menariknya, SAS bisa digunakan oleh berbagai lini, mulai dari Business Intelligence (BI) hingga data scientist, untuk menghasilkan analisis data statistik yang bisa memprediksi tren bisnis di masa mendatang.

Sementara itu, R juga menjadi sebuah program yang tak kalah menarik dari SAS. R menjadi bahasa pemrograman yang cukup sering digunakan oleh para data scientist di berbagai industri, mulai dari Facebook, Google, Airbnb, dan sebagainya lantaran kemudahan pengoperasiannya. Selain itu, R juga memungkinkan tampilan hasil analisis data yang interaktif dan menarik, sehingga cocok untuk dipaparkan bagi kolega bisnis lain yang kurang mengerti tentang data.

SAS vs R, Mana yang Lebih Baik?

Lantas, manakah yang lebih baik antara SAS vs R? Untuk menengok kelebihan dan kekurangan dari kedua bahasa pemrograman ini, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

1. Segi biaya

Saat membandingkan SAS vs R, hal utama yang menjadi pertimbangan sebuah organisasi atau bisnis adalah biayanya. Jika dibandingkan, SAS memiliki biaya yang lebih mahal daripada R lantaran segudang manfaat dan fungsinya yang beragam. Akan tetapi, ini tentu menjadi kurang ramah bagi perusahaan yang masih berskala kecil.

Di sisi lain, R menjadi bahasa pemrograman yang lebih ramah bagi berbagai kanal bisnis, termasuk yang baru berdiri sekalipun. Pasalnya, R merupakan software open source. Jadi, siapa pun bisa mengunduh dan menggunakannya untuk keperluan analisis data yang mendorong kemajuan bisnis.

2. Kemudahan

Dari segi kemudahan penggunaannya, SAS vs R juga memiliki perbedaan. SAS adalah bahasa pemrograman yang tidak membutuhkan banyak persyaratan, yang penting Anda bisa mengoperasikan SQL. Di samping itu, R menjadi software yang cukup sulit jika dibandingkan SAS karena membutuhkan kode yang lebih beragam untuk mengoperasikannya. Hal ini tentu sebanding dengan harga yang ditawarkannya.

3. Perkembangan Platform

Untuk perkembangan platform, SAS vs R memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perkembangan R dinilai cukup cepat dengan beragam fitur canggih yang bisa didapatkan. Sementara itu, SAS juga berkembang dari segi pengelolaan, mengikuti perkembangan R yang begitu cepat. Pada dasarnya, kedua bahasa pemrograman ini selalu memberikan perkembangan agar dapat menjalankan platformnya lebih baik lagi.

4. Kapasitas statistik

Bicara tentang kapasitasnya, SAS vs R memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sebagai pemrograman yang bersifat terbuka, R memiliki perpustakaan atau library yang cukup beragam untuk bisa digunakan secara gratis dan praktis. Beberapa program tersebut tidak bisa diaplikasikan dalam SAS, sebab SAS lebih fokus pada pemecahan masalah yang kritis. Akan tetapi, SAS tetap terus mengejar ketertinggalannya dari R dengan berbagai inovasi baru.

Akan tetapi, semua hal tersebut kemudian akan berbalik pada biaya yang diperlukan. Sebagai sebuah software, R akan selalu unggul lantaran bersifat open source, sehingga ramah bagi kantong perusahaan-perusahaan baru. Di samping itu, perpustakaannya juga selalu up-to-date karena mengarah pada Python. Sehingga, data scientist bisa memproses data perusahaan tanpa memerlukan persyaratan tertentu, termasuk biaya.

5. Berbagi File

Hal terakhir yang juga perlu Anda pertimbangkan adalah kemudahannya dalam berbagai file. Pada SAS, Anda tidak dapat membagikan file ke pengguna lain yang tidak menggunakan bahasa pemrograman ini dan cenderung terbatas. Sementara itu, jika menggunakan R, Anda bebas berbagi file ke kolega maupun perusahaan lain. Sehingga, dengan program ini, Anda akan lebih mudah untuk berkolaborasi.

Kesimpulan

SAS vs R adalah dua software yang sering digunakan oleh para ahli untuk mengolah data. Perbedaan mendasar dari kedua platform ini adalah dari segi biaya, sebab SAS merupakan pemrograman berbayar yang tidak terlalu cocok untuk bisnis berskala kecil. Sementara itu, R menjadi pilihan program yang lebih fleksibel karena bersifat open source dan selalu up-to-date dengan perkembangan library yang ada.

Jika ingin mengembangkan bisnis, mempelajari data sangat diperlukan untuk menunjang perusahaan dalam mengambil keputusan. Anda bisa mendalami tentang data dan metode pengolahannya dengan mengikuti kelas data science dari Algoritma Data Science School. Tersedia berbagai macam kelas sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda saat ini.

Referensi:

  • simplilearn - SAS vs R. - Which is Better? (Diakses pada 4 Juli 2022)
  • guru99 - SAS vs R: What is Difference Between R and SAS? (Diakses pada 4 Juli 2022)
  • Springboard - SAS vs. R: Which Is Better? (Diakses pada 4 Juli 2022)

Get Free Learning Resources

* indicates required
Insights

Bunga Dea Laraswati

Sr. Writer Algoritma Data Science School